Diversifikasi Pangan Beras Singkong Ala Masyarakat Kampung Adat Cireundeu

udin abay | Sabtu, 30 Mei 2020 , 18:21:00 WIB

Swadayaonline.com - “Sudah puluhan tahun kami mengkonsumsi beras dari singkong sebagai makanan pokok masyarakat di desa kami, Desa Cireundeu, Kecamatan Leuwigajah, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat”. “Disamping untuk kami konsumsi sendiri, kami menyediakan banyak porsi nasi dari singkong setiap harinya karena banyak tamu yang datang ke kampung kami untuk belajar kearifan lokal disini”, ujar Jajat Sudrajat, Ketua P4S Cireundeu saat sesi wawancara, Kamis (28/05/2020). 

P4S Cireundeu yang dibentuk sejak tahun 2018 , memiliki luas lahan 20 hektar yang ditanami singkong untuk diolah menjadi beras singkong dan menjadi makanan pokok seluruh warga Cireundeu sehingga mereka tidak pernah mengkonsumsi beras dari padi sawah. Selain itu P4S melakukan budidaya tanaman kacang tanah, jagung, dan pisang.

Kini, Ibu-ibu masyarakat di Kampung adat Cireundeu juga mengolah tepung singkong menjadi aneka penganan seperti eggroll, kue-kue kering seperti nastar dan lidah kucing, kicipir, cireng kering, dendeng kulit singkong, saroja, cistik, awug, dan opak, yang disamping untuk disajikan kepada tamu yang datang, juga dijual kepada konsumen luar.

Salah satu P4S binaan Kementerian Pertanian di bawah koordinasi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang yang memiliki klasifikasi Madya ini sering menjadi tempat kunjungan saat BBPP Lembang melaksanakan pelatihan atau ada tamu dari dinas atau instansi lainnya yang ingin belajar tentang diversifikasi pangan khususnya olahan singkong menjadi beras dari singkong (rasi).

Kearifan lokal di di Kampung Adat Cireundeu, seiring dengan seruan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, “mari kita mengkonsumsi pangan lokal yang berlimpah dan sangat bermanfaat karena bergizi tinggi dan sehat”, ujar SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, “Indonesia memiliki banyak pangan lokal yang sudah menjadi kearifan lokal di berbagai daerah. Dengan iklim tropis, tanahnya subur dan sumber daya lainnya yang menunjang untuk tanaman tumbuh dengan subur, Indonesia kaya akan pangan lokal seperti sagu, singkong, jagung, ubi, dan lainnya. “ayo genjot terus produksi pangan lokal apalagi pandemi Covid-19 masih berlangsung sehingga impor pangan seperti gandum terganggu, ini menjadi momentum tepat untuk kita memproduksi pangan lokal baik dari on-farm maupun off-farm”, jelas Dedi. SY/CHE