Diversifikasi Pangan, P4S Gading Buat Produk Olahan Singkong

udin abay | Minggu, 31 Mei 2020 , 21:27:00 WIB

Swadayaonline.com - Memulai bidang pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pada tahun 1998, Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) “Gading” di Kabupaten Bojonegoro, berdedikasi tinggi untuk berbagi ilmu serta mendorong semangat petani dan masyarakat umum untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, menitik beratkan pada praktek dan kemampuan memanfaatkan potensi yang dimiliki peserta

Melihat potensi kabupaten Bojonegoro yang begitu besar dalam hal pertanian, P4S Gading berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro dengan memberikan pelatihan dan permagangan bagi warga Bojonegoro guna mengembangkan kemampuan untuk memanfaatkan potensi-potensi tersebut. Dengan keterampilan yang tinggi dan kemampuan dalam memanfaatkan potensi lokal Bojonegoro, diharapkan masyarakat Bojonegoro mampu mengelola hasil pertanian untuk meningkatkan ekonomi dan mensejahterakan keluarganya.

Pada tahun 2002 P4S Gading akhirnya mengeluarkan produk unggulan yang berbahan dasar singkong atau ubi kayu menjadi naik kelas. Berkat tangan dingin Kristin, Ketua P4S Gading, singkong yang tadinya hanya dikonsumsi biasa dan tidak mempunyai nilai tambah, dijadikan diversifikasi pangan yang berkelas. Begitu banyak manfaat dari singkong, dalam pengolahannya tidak terlalu sulit. Singkong mudah ditanam dan diperoleh. Hal inilah yang dapat dijadikan potensi sebagai ladang bisnis yang menjanjikan. 

Beraneka ragam olahan singkong kini banyak ditemui dengan bentuk dan rasa yang variatif serta menyehatkan. Misalnya rengginang singkong, keripik singkong, gatot, tiwul, tape, aneka macam kue, es krim, tepung cassava dan tepung mocaf (modification cassava flour).
Bersama kelompok wanita tani (KWT) binaannya serta pengurus P4S, produk olahan berbahan dasar singkong atau ubi kayu semakin merambah dengan berbagai olahan. Yang awalnya hanya rengginang singkong, merembet kue kering, aneka kripik dan cake serta produk diversifikasi lainnya. Dalam tiap bulan produk olahannya mampu menghasilkan omzet 100 juta. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan berpesan, adanya musibah wabah Covid-19 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti. Kementan akan terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor. 
Pertanian tidak berhenti dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional serta meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia agar lebih baik. “Sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional,” kata Mentan SYL. 

Demikian juga Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian yaitu Prof. Dedy Nursyamsi mengatakan, masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa. “Sudah waktunya petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm, tapi mampu menuju ke off farm, terutama pasca panen dan olahannya,” katanya. 

Pada tahun 2018, P4S Gading memprakarsai deklarasi Desa Wisata dengan olahan hasil singkong dan menyelenggarakan Festival Olahan Singkong di Desa Ngraseh Kecamatan Dander Kabupaten Bohonegoro dan melaunching “Omah Menyok” sebagai Agrowisata Edukasi dibidang olahan hasil pertanian khususnya singkong.

“Seabagi pendiri dan Ketua P4S Gading, saya semakin bangga bahwa produk olahan singkong milik P4S Gading telah masuk supermaket dan waralaba seperti Indomaret dan Alfamart bahkan produk rengginang singkongnya telah dipasarkan hampir kesemua provinsi di Indonesia. Kedepan kami akan terus berinovasi untuk memberika kemajuan pada produk olahan kami agar tetap digemari oleh banyak masyarakat,” ujar Kristin.  SY/YNI