Diversifikasi Olahan Lele Menjadi Nilai Tambah Kebutuhan Pangan Keluarga

udin abay | Selasa, 02 Juni 2020 , 22:22:00 WIB

Swadayaonline.com - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan pangan yang dikonsumsi keluarga, utamanya gizi dari sayur, buah maupun dari produk pertanian lain. Salah satunya dengan memanfaatkan pekarangan atau lahan terbatas dengan potensi yang bisa dikembangkan sebagai mempunyai sumber pangan disekitar rumah. Apalagi ditengah pandemic Covid 19 yang sebentar lagi memasuki era New Normal sebagai kebijakan dari pemerintah.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo  (SYL) seringkali mengatakan terutama dalam menghadapi wabah Covid19, bahwa pertanian tidak berhenti dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional serta meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia agar lebih baik. 

“Di mana sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional," ujar SYL.
Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, juga menegaskan bahwa pangan adalah masalah yang sangat utama.

"Masalah pangan adalah masalah hidup matinya suatu bangsa. Sudah waktunya petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm, tapi mampu menuju ke off farm, terutama pasca panen dan olahannya. Banyak yang bisa dikerjakan untuk menaikkan nilai pertanian, khususnya pasca panen. Tuntutannya adalah petani harus berinovasi. Buat terobosan agar hadir produk-produk baru," paparnya.

Sebagai salah satu untuk pemenuhan kebutuhan pangan, pemanfataan pekarangan  hendaknya bisa dijadikan sumber pangan keluarga untuk mengurangi pengeluaran belanja konsumsi harian keluarga bahkan mampu menambah pendapatan keluarga. Selain tanaman sayuran, tanaman umbi-umbian, serta tanaman rimpang, pemanfatan pekarangan dengan pemeliharaan sumber protein hewani seperti ayam, lele, bebek, dll. Pada umumnya ternak yang dibudidaya adalah lele, karena mudah pemeliharan dan waktu panen tidak lama. Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejo Makmur di Desa Kebonagung, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah, selain memanfaatkan pekarangan dengan memanam berbagai jenis sayuran juga membuat kolam ikan lele di sekitarnya. Berawal dari adopsi kegiatan kelompok pembudidaya lele dan bekerjasama,  kemudian terbentuklah KWT yang sekarang mengolah hasil panen lele yang mempunyai nilai tambah ekonomis, khususnya para anggota KWT. Hasil panen lele tidak hanya dijual berupa lele segar untuk konsumsi, namun sudah berkembang dengan berbagai bentuk olahan lain. Meski mudah dalam pemeliharaan, budidaya lele ada beberapa kendala, karena hasil panen lele jika hanya untuk konsumsi rumah tangga sangatlah berlimpah, namun bila dijual jika standar ukuran tidak memenuhi kriteria pasar maka akan menimbulkan kesulitan penjualan. Berdasar masalah tersebut, KWT Rejo Makmur memiliki inisiatif untuk melakukan terobosan mengolah ikan lele yang ukurannya besar agar memiliki harga jual lebih.

Para anggota KWT semakin bersemangat dan termotivasi mengembangkan usaha setelah mengikuti berbagai pelatihan – pelatihan pengolahan pangan terutama pengolahan ikan lele. Jika diawal produksi, KWT Rejo Makmur hanya mengolah lele menjadi nugget dan bakso ikan saja, sekarang telah melakukan diversifikasi produk baik produk food frozen maupun produk makanan kering. Sampai saat ini, produk yang dihasilkan antara lain : nugget lele, kaki naga, bakso ikan lele, stick lele, keripik kulit lele, keripik sirip lele, kerupuk lele, tahu bakso lele, lele bumbu yang siap digoreng. Produk olahan-olahan ini sudah bersertifikat PIRT pada tahun 2018.

Saat ini pemasaran untuk olahan lele dikirim ke kantin-kantin sekolah dan perkantoran, warung atau toko makanan, juga dijual secara online melalui media sosial (instagram: rjm_production). Beberapa kali mengikuti pameran produk pangan, baik tingkat kecamatan, kabupaten maupun tingkat propinsi untuk memperkenalkan hasil olahan dari lele serta mendapat dukungan dari berbagai pihak dan dinas terkait (Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan dan Peternakan), sehingga membuat para anggota lebih bersemangat lagi. SY/JWT/YNI