Kementan Gencar Dampingi UMKM Dorong Diversifikasi Produk Pangan

udin abay | Rabu, 03 Juni 2020 , 08:39:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian saat ini terus mengkampanyekan pengembangan pangan lokal dan diversifikasi produk pangan. Diversifikasi pangan merupakan program yang dimaksudkan untuk mendorong masyarakat memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsi sehingga tidak terfokus pada satu jenis saja. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof  Dedi Nursyamsi, mengungkapkan salah satu upaya yang dilakukan yaitu melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah, kabupaten, dan provinsi serta bekerja sama dengan pihak lain, seperti start-up yang untuk mendekatkan petani sebagai produsen dengan masyarakat sebagai konsumen. 

Dalam Kesempatan lain Prof Dedi “Penekanan pengolahan pangan lokal ini dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah  (value added) melalui kreatifitas usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan Kelompok tani, “ ungkap Dedi saat videoconference tentang diversifikasi pangan. 

Untuk mendukung upaya Kementerian Pertanian dalam menjamin ketahanan bagi masyarakat Indonesia di tengah pandemi Covid-19 ini Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi melakukan pendampingan mitra kerja dan UMKM di Provinsi Jambi dalam mengembangkan produk pertanian.

Pendampingan ini dilakukan di tempat usaha Mitra Bapeltan Jambi yaitu “ Edi Jamur” yang bergerak dibidang budidaya jamur tiram putih. Selain produsen jamur segar guna menangkap peluang dari diversifikasi pangan Edi selaku owner dan CEO Edi jamur dan kelompoknya  telah mengembangkan berbagai produk olahan jamur seperti crispy, bakso, nugged, dan pempek jamur. Namun kendala yang selama ini dihadapi saat terjadi penurunan pemintaan jamur sehingga jamur produksinya tidak habis terjual. “Saat permintaan turun umumnya pada hari-hari besar kami tidak bisa melakukan pengolahan karena jamur umur konsumsinya singkat dan hasil olahan yang dilakukan selama ini juga tidak tahan lama,” ungkap Edi kepada Tim bapeltan Jambi yang datang.

Menjawab kendala yang diungkapkan Edi Bapeltan Jambi memberikan solusi untuk melakukan pengolahan jamur yang umur simpannya lebih lama yaitu dengan membuat penyedap rasa dari jamur tiram. Selain mudah dilakukan untuk skala rumahan, penyedap jamur mempunyai manfaat yang sangat baik bagi tubuh seperti sumber protein, menurunkan kolesterol, hingga meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu rasa yang diberikan dapat menggantikan MSG yang biasa digunakan masyarakat yang terkandung dalam penyedap rasa sintesis. 

Sesuai anjuran Kepala Badan BPPSDMP yang menyatakan“Paradigma pertanian dulu yakni tanam-petik-jual, sekarang setelah dipetik harus diolah dahulu (pascapanen atau pengolahan pascapanen) harus diproses terlebih dahulu untuk meningkatkan nilai jual," katanya.

Dalam kesempatan ini Edi dan kelompoknya berterima kasih kepada Kementan dan Tim dari Bpeltan Jambi yang telah mengadakan pendampingan walaupun di Tengah Pandemi covid-19. “ kami akan mengembangkan penyedap rasa ini dan akan menjadi produk baru dari Edi Jamur, “ ungkap Edi. SY/BPPJ