Peternak Milenial Tetap Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

udin abay | Jum'at, 05 Juni 2020 , 18:40:00 WIB

Swadayaonline.com - Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat para peternak milenial untuk tetap eksis mengembangkan usahanya. Memulai usaha sejak di bangku kuliah, Arief dan Dudi berbisnis penggemukan domba. Lulus dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor tahun lalu, kedua sekawan ini mengikuti Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP). Program yang menyasar generasi milenial ini diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai upaya percepatan regenerasi petani. 

Mereka membentuk kelompok usaha yang diberi nama Ar-Raihan Farm. Dengan stimulus sebesar Rp 35juta, mereka mengembangkan usaha penggemukan domba yang berlokasi di Dusun Margamukti Desa Licin Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang dan juga di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor. “Melihat potensi pasar yang ada, tidak hanya domba, kami juga menyediakan hewan sapi, dan konsumen yang ingin budidaya juga kami sediakan,” ujar Arief ketika dihubungi (5/6). Untuk memenuhi kebutuhan pakan hewan, mereka mengelola lahan seluas 1 hektar untuk ditanami rumput.

Arief mengaku di tengah pandemi covid-19, usahanya ini tetap stabil, “ada saja orang yang membeli untuk aqiqah,” kata dia. Dalam memasarkan produknya, ia memanfaatkan media sosial hingga berhasil memenuhi permintaan sampai ke Jabodetabek. “Menjelang Idul Adha ini, kami semakin gencar melakukan promosi,” ungkap Arief. 

Sebagaimana Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo selalu menegaskan aktivitas pertanian tidak boleh berhenti. Sektor pertanian mampu menjadi penguat bangsa di tengah pandemi Covid-19. “Hidupnya pertanian adalah hidupnya bangsa termasuk generasi milenial,” ujar Mentan Syahrul dalam berbagai kesempatan. Ia yakin dunia dalam genggaman jika generasi milenial bisa hubungkan awan digital dengan pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mengamini pernyataan SYL. “Generasi milenial saat ini semakin cerdas dalam mencari peluang bisnis mereka yang telah terjun dan mencintai dunia pertanian akan makin menguasai bagaimana mengembangkan pertanian mulai dari hulu sampai hilirnya menjadi peluang bisnis,” kata Dedi.

Program PWMP yang diinisiasi Kementan adalah program embrio untuk pengembangan kewirausahaan muda pertanian. Keseriusan Kementan untuk melahirkan wirausahawan muda pedesaan di sektor pertanian juga dilakukan bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS). Program yang menyasar generasi milenial ini memiliki tujuan strategis untuk menghasilkan job creator dan jobseeker di sektor pertanian. Diharapkan, pendapatan generasi muda melalui pekerjaan dan kewirausahaan di sektor pertanian meningkat.  SY/AHS/PUSDIK