KWT Amanah Wujudkan Diversifikasi Pangan Melalui Olahan Pangan Lokal

udin abay | Minggu, 07 Juni 2020 , 04:16:00 WIB

Swadayaonline.com - Pemerintah Provinsi Jambi selalu menggalakkan dan mengajak masyarakat untuk melakukan diversifikasi atau penganekaragaman pangan lokal untuk menghindari ketergantungan pada salah tanaman pangan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan pangan lokal yang dikonsumsi masyarakat utamanya gizi dari olahan pangan atau produk pertanian tersebut. 

Melihat potensi ini, salah satu Kelompok Wanita Tani (KWT) binaan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, “KWT Amanah” berusaha meningkatkan olahan pangan lokal yang berbahan dasar singkong atau ubi kayu. Singkong yang tadinya hanya dikonsumsi biasa dan tidak mempunyai nilai tambah, dijadikan diversifikasi pangan yang berkelas dan bernilai. Singkong mudah ditanam dan diperoleh, sehingga hal inilah yang dapat dijadikan potensi sebagai ladang bisnis yang menjanjikan. 

Berawal dari mengikuti pelatihan pengolahan ikan menjadi produk pangan lokal seperti abon dan keripik pada tahun 2006, ketua KWT Amanah Ico Ordiana atau yang biasa dipanggil Diana ini telah melakukan diversifikasi produk baik berupa food frozen maupun produk makanan kering. Sampai saat ini produk yang dihasilkan diantaranya keripik ikan, bakso ikan, mpek – mpek, singkong frozen, rengginang ubi ungu bahkan tepung mocaf. Produk olahan ini sudah bersertifikat halal dan PIRT sehingga bisa menjadi nilai tambah terhadap produk olahan yang dihasilkan. “Dalam 1 bulan kami bisa konsumsi singkong sebanyak 100 kg yang kami dapatkan dari petani di Kerinci dan petani di pasar. Singkong inilah nantinya kami olah menjadi tepung mocaf, singkong frozen, kue kering dan kue basah.” ujar Diana. 

Saat ini pemasaran untuk olahan singkong dikirim ke swalayan retail terbesar di Kota Jambi, mall, toko makanan, kantin – kantin perkantoran dan penjualan online melalui media sosial facebook dan Instagram serta lewat ojek online dengan merk dagang “IWA-QU”.

Beberapa kali Diana mengikuti pameran dan lomba produk pangan lokal baik tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi bahkan tingkat nasional untuk memperkenalkan hasil olahan singkong serta mendapat dukungan dari berbagai pihak dan dinas terkait (Dinas Ketahanan Pangan serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi) sehingga membuat Diana selalu bersemangat dalam melakukan inovasi pengolahan pangan. 

Target pencapaian program pengolahan pangan lokal di Indonesia adalah percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal dengan cara memfasilitasi dan mendorong terwujudnya pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengungkapkan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai target ini adalah dengan melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah, provinsi dan pihak lain seperti start up untuk mendekatkan petani sebagai produsen dengan masyarakat sebagai konsumen sehingga nilai tambah produk semakin meningkat. “Penekanan pengolahan pangan lokal ini dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah (value added) melalui kreatifitas usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan kelompok tani. Paradigma pertanian dulu yakni tanam-petik-jual, sekarang setelah dipetik harus diolah dahulu (pascapanen atau pengolahan pascapanen) harus diproses terlebih dahulu untuk meningkatkan nilai jual.” ucap Dedi. SY/WN/BPPJ