Pesona Jeruk Siam Madu Kabupaten Kerinci Dalam Menghadapi New Normal

udin abay | Jum'at, 19 Juni 2020 , 04:43:00 WIB

Swadayaonline.com - Untuk memperkuat sistem imun tubuh, maka diperlukan asupan makanan yang bergizi seperti sayur – sayuran maupun buah – buahan. Menjaga imun tubuh merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menangkal penularan virus serta berbagai penyakit lainnya.

Sebelum covid 19 mewabah dan menjadi pandemic, masyarakat lebih memilih mengkonsumsi jeruk impor sebagai sumber asupan vitamin C keluarga. Adanya wabah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan mengkonsumsi produk pangan yang berasal dari negeri sendiri. Salah satu jenis jeruk yang berkembang di hampir setiap provinsi di Indonesia adalah jeruk siam madu yang memiliki kualitas tinggi baik dari segi tampilan maupun cita rasa.

Petani dari Desa Tanjung Syam, Kecamatan Bukit Kerman Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi yang bernama Asnam giat membudidayakan tanaman jeruk siam madu di lahan seluas ¬+ 1,5 Hektar. Saat ini sedang musim panen dilahan jeruk siam madu yang telah beliau budidayakan lima tahun yang lalu. “Jeruk siam madu ini kami beli dari Brastagi, Sumatera Utara bersama dengan kelompok tani dan penyuluh pertanian. Untuk produksi 1 batang pohon jeruk siam bisa mencapai 60 – 100 kilogram per tahun,” jelas Asnam yang juga sebagai ketua kelompok tani ‘Embun Pagi’ didaerahnya.

Sementara itu Arisman sebagai penyuluh pertanian lapangan (PPL) Bukit Kerman mengatakan untuk mencapai produksi yang optimal harus dilakukan perawatan dengan cara optimal juga. “Perawatan jeruk siam madu ini cukup optimal dan budidayanya cukup menjanjikan karena untuk 1 kilogram jeruk siam madu dijual dengan harga Rp 9.000,- sampai dengan Rp 10.000,-. Untuk pemasaran, ada agen yang menampung jerum siam madu yang dihasilkan, bahkan permintaan sampai ke Jakarta, Surabaya dan Bali. “ ujar Arisman. 

Sekaranglah saatnya untuk kita membuktikan bahwa buah lokal memiliki kualitas yang tidak kalah dengan buah impor. Senada dengan pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mengatakan bahwa akibat dari pandemi ini impor produk pertanian menurun. Dan ini akan menjadi peluang tersendiri bagi kita untuk menunjukkan eksistensi produk – produk pertanian lokal.
Pertanian sebagai gerbang terdepan penyedia stok pangan nasional tetap semangat berbudidaya. Ditengah kebijakan pemerintah yang menerapkan new normal di beberapa tempat, insan pertanian memainkan peran strategi yang sangat penting dalam rangka memberikan respon terhadap pandemic terutama di daerah. 

Sinergi antara petani dan pihak – pihak terkait untuk menjamin mata rantai bisnis di sektor pertanian salah satunya komoditas hortikultura terus dijalin oleh Kementerian Pertanian. Seperti yag disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, “Melalui gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) di masing – masing Kecamatan, peran penyuluh dalam mendukung dan mengawal petani agar pertanian tidak berhenti memastikan stok pangan terjamin dan mendukung sepenuhnya semua program utama Kementerian Pertanian,” semangat Dedi. SY/WN/BPPJ