Gerdal Hama Tikus Upaya Amankan Ketersediaan Pangan Jelang Musim Kemarau

udin abay | Sabtu, 27 Juni 2020 , 18:39:00 WIB

Swadayaonline.com - Untuk mengantisipasi kebutuhan pangan 267 juta jiwa rakyat Indonesia Kementerian Pertanian terus melakukan beberapa langkah stategis, diantaranya dengan gerakan terus menanam dan meningkatkan hasil berkali lipat. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menyebutkan bahwa sampai dengan Mei ini dalam neraca nasional secara keseluruhan, ketersediaan pangan cukup bagus dan cukup terkendali dengan aman.

Kecamatan Bandongan di Kabupaten Magelang merupakan salah satu lumbung beras di Kabupaten Magelang dengan rasa beras yang sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. Menghadapi situasi new normal ditengah pandemic Covid 19 dan kecepatan menghadapi musim kemarau, kendala utama yang didapai oleh petani yaitu hama tikus, sehingga diperlukan dari gerakan pengendalian hama yang selama ini selalu menjadi masalah utama petani.

Hama tikus biasanya menyerang pertanaman padi bisa dari awal sampai dengan akhir. Sehingga memerlukan pengendalian yang berbeda menurut usia tanaman padi. Pelaksanaan gerakan pengendalian (Gerdal)  hama tikus pada 23 Juni 2020 yang dilaksanakan di kelompok tani (Poktan) Tani Makmur Dusun Gendelan, Desa Kebonagung, Kecamatan Bandongan. Kegiatan ini menggunakan anggaran dana APBD Provinsi Jawa Tengah melalui Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jawa Tengah.

Poktan Tani Makmur mendapatkan bantuan alat dan bahan pengendalian hama tikus berupa umpan dengan merek sidarat dan emposan atau pengasapan dengan merek basmikus. Alat dan bahan untuk gerdal ada dua macam dikarenakan perbedaan umur tanaman padi di hamparan sawah. Umpan digunakan untuk saat bera atau awal tanam. Sedangkan emposan atau pengasapan digunakan untuk tanaman padi pada stadium generatif. Kegiatan gerdal dilakukan pada  luasan pengendalian 5 Ha, luas serangan 2,8 Ha dan luas waspada 6,8 Ha.

Menurut Ketua Poktan Tani Makmur, gerdal hama tikus tidak bisa dlakukan hanya sekali, tetapi harus dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan. Hal ini disebabkan seperti yang sudah disebutkan diatas karena tikus bisa menyerang pertanaman padi dari awal hingga akhir.

Di masa new normal ini, petani tetap giat dan semangat untuk mengamankan ketersediaan pangan. Salah satunya dengan gerdal hama tikus, sehingga pertanaman padi akan aman dan memberikan hasil yang berlimpah. Untuk peran pendampingan dan pengawalan penyuluh sangatdibutuhkan petani tidak terbatas ruang dan waktu. 
Gerdal ini tidak hanya dilakukan oleh petani, namun juga dilaksanakan bersama dengan petugas pengamat hama, penyuluh, dan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma), serta dihadiri oleh Kasie Pupuk dan Pestisida Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Bapak Edy Gunadi. 

Edy Gunadi menyampaikan bahwa salah satu pelaksanaan kegiatan program Kostratani yaitu melakukan pendampingan kepada petani serta transfer ilmu agar kemajuan teknologi pertanian bisa dirasakan oleh petani di Kabupaten Magelang.

Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa penyuluh dan petani bekerjasama dalam mempertahankan ketersedian pangan didaerah. 

“Mereka adalah pahlawan pangan ditengah pandemic Covid-19 untuk memastikan hasil yang berkali lipat. Menteri Pertanian sudah mencanangkan bahwa penyuluh itu garda terdepan pembangunan pertanian Indonesia. Pelakunya adalah BPP, maka siapa BPP, merekalah penyuluh," jelasnya.  SY/AFS/YNI