Kurangi Ketergantungan Impor, Petani Jambi Panen Bawang Putih

udin abay | Senin, 29 Juni 2020 , 05:07:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian  terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas pangan nasional. Peran itu terus dilakukan sebagaimana amanat undang – undang. Ada beberapa komoditas pertanian yang masih banyak ketersediaan pangan Indonesia ditutupi dari impor.

Untuk itu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap komoditas tersebut terus diproduksi untuk mengurangi ketergantungan pada impor seperti halnya bawang putih. “Kita tidak mengharamkan impor, tetapi kita harus mampu mengurangi ketergantungan tersebut dengan lebih banyak memproduksi,” ujar SYL.

Produksi bawang putih di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk sentra hortikultura kabupaten Kerinci provinsi Jambi berperan  memasok  pasar dalam negeri dan mengurangi impor.

Untuk itu menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap komoditas tersebut terus diproduksi  untuk mengurangi impor seperti halnya bawang putih.” Kita tidak mengharamkan imor, tetai kita harus mampu menguragi ketergantungan dengan lebih banyak memproduksi. “’ Ungkap SYL.

Ini yang dibuktikan oleh  kelompok Tani  Mekar Sari Desa Sangir , Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi dengan melakukan Panen Bawang Putih, dengan Luas panen 1 Ha dan hasil pengubinan 9 ton/ Ha.  Arjen Selaku Ketua Kelompok Tani Mekar sari mengucapkan terima kasih ucapan terima kasihnya kepada Pemerintah, terutama Kementerian Pertanian.” Saya sangat berterimakasih kepada pemerintah khususnya Kementerian Pertanian yang telah memberi bantuan bibit bawang putih dan  sarana pendukung lainnya seperti mulsa, pupuk serta pestisida,” ujar Arjen.

Hilman Fathoni selaku Penyuluh  BPP Kayu  Aro  mengungkapkan  bahwa ”Kami selaku penyuluh tetap semangat dalam mendampingi petani agar sejahtera dan terus melakukan aktivitas pertanian. “ Jelasnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa sebagai bukti pertanian tidak berhenti dapat kita lihat dari kegiatan panen ini dimana para penyuluh tetap produktif dan selalu aktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai panen dan pemrosesannya berjalan dengan baik. “Selama wabah ini kita harus senantiasa menjaga ketersediaan bahan pangan bagi warga Indonesia,” kata Dedi.

Bertani khususnya tanaman hortikultura butuh modal besar dan juga teknologi yang intensif. Ilmu dan teknologi dari petugas pertanian terutama penyuluh dan petani memiliki manfaat mendukung pengalaman yang sudah dimiliki dalam budidaya bawang putih. Dan kelompok Tani  Mekar Sari  bisa membuktikan bahwa dia memiliki masa keemasan pada saat sekarang ini dalam budidaya bawang putih. SY/PJI/BPPJ