Hendri Petani Muda Asal Grobogan Sukses Kembangkan Kelengkeng Itoh

udin abay | Selasa, 30 Juni 2020 , 20:39:00 WIB

Swadayaonline.com - Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan pesan kepada seluruh insan pertanian untuk selalu menjaga kesehatan, pertanian tidak boleh berhenti karena wabah Covid-19 dan semua insan pertanian harus terus bergerak untuk mengawal ketersediaan pangan. “Sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional,” pesan Mentan SYL. 

Pernyataan diatas sejalan dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nusyamsi, “Pertanian merupakan garda terdepan dalam pencegahan Covid-19 karena berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh, produksi bahan makanan pada masa pandemi Covid-19 menuju new normal tetap terus berjalan, sehingga pertanian tidak boleh berhenti apapun yang terjadi.”

Muhamad Puji Hendriyanto, salah satu petani muda asal Desa Sumberagung Kecamatan Ngaringan menjadi salah satu contoh sukses milenial. Berbekal hobi dan ketekunan, Hendri mengembangkan kebun kelengkeng dan tanaman bawang merah.Tak tanggung-tanggung, Hendri mengembangkan kebun kelengkeng varietas Itoh seluas 5 hektar dan budidaya bawang merah seluas 2 hektar.

Selepas lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), Hendri melanjutkan Pendidikan tinggi di perguruan tinggi swasta ternama di Kota Yogyakarta. Ketertarikannya pada dunia pertanian sejak kecil menelurkan ide yang akhirnya mengantarkannya sukses berbudidaya kelengkeng di usai 35 tahun.

“Sejak tahun 2013, saya mengembangkan kelengkeng varietas Itoh seluas 5 hektar. Varietas ini sangat cocok dikembangkan di desa saya,” ungkap pria yang akrab disapa Hendri. Desa Sumberagung merupakan desa terluas di Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan dengan kondisi topografi yang cocok untuk pengembangan budidaya kelengkeng, karena berada di ketinggian 50-100 meter diatas permukaan laut (mdpl). 

"Saya masih punya mimpi untuk mengembangkan kelengkeng lebih luas lagi, sehingga Desa Sumberagung nanti lebih dikenal sebagai destinasi agrowisata kelengkeng dan memenuhi kebutuhan kelengkeng dalam negeri,” lanjut pria yang sekarang juga menjabat sebagai Kepala Desa Sumberagung.

Di usianya yang masih muda, menurut Hendri terjun di dunia pertanian merupakan hal yang menarik untuk diminati pemuda milenial seperti saat ini. Di tengah kondisi ketidakpastian karena pandemi Covid-19, dimana banyak sekali informasi pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dimana-mana, pengangguran meningkat, lowongan kerja yang terbatas maka agribisnis menjadi solusi yang baik mengatasi haltersebut. 

“Rata-rata anak muda jaman sekarang lebih tertarik bekerja di kantor, berdasi, kerja di ruang yang sejuk, sektor konstruksi/ bangunan, untuk terjun kedunia pertanian sangat minim. Maka saya ajak anak muda yang lain jangan takut bertani, kesempatannya masih terbuka lebar,”ujarnya.

Hendri juga menambahkan, secara umum usaha pengembangan kebun kelengkeng dan bawang merah tidak ada  kendala yang signifikan. Namun dirinya tetap menerapkan Good Agricultural Practice (GAP) sesuai petunjuk dari Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan mengatakan  bahwa Hendri merupakan salah satu dari sekian banyak generasi muda yang sukses dan mampu bersaing dibidang pertanian.  "Dari ketekunan Hendri, patut menjadi contoh bagi pemuda lain, agar jangan takut terjun di bidang pertanian, banyak kesempatan untuk meraih sukses dengan beragribisnis. Apalagi ditengah pandemic Covid, pertanian merupakan salah satu solusi utama untuk mengatasi kesulitas mencari lapangan pekerjaan,” terang Edhie. SY/HRMK/RVA/YNI