Petani Millenial Pematang Sikek Tanam Padi Dengan Teknologi Kekinian

udin abay | Kamis, 02 Juli 2020 , 05:23:00 WIB

Swadayaonline.com - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) meyakini generasi muda menjadi penentu kemajuan pertanian nasional. Estafet petani selanjutnya berada di pundak generasi muda. Sebab mereka mempunyai inovasi dan gagasan kreatif yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan pertanian. “Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia maka dunia dalam genggaman. Generasi milenial bidang pertanian saat ini tak hanya sekedar bertani, tetapi juga cerdas berwirausahatani dengan memanfaatkan teknologi,” papar SYL.

Budidaya tanaman padi sawah merupakan sektor unggulan petani di Kepenghuluan Pematang Sikek, Kecamatan Rimba Melintang Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Upaya peningkatan produksi panen padi perlu dukungan teknologi kekinian salah satunya penggunaan sarana alsintan rice transplanter atau mesin tanam padi. 

Di era Pertanian 4.0 diharapkan petani mampu mengadopsi serta menerapkan pertanian yang tangguh serta berdaya saing, hal ini sering disebut juga pertanian milenial. Petani di Pematang Sikek sudah menerapkan pertanian berbasis teknologi diantaranya pengolahan lahan dengan menggunakan hand tractor, penanaman padi menggunakan rice transplanter, perawatan dengan menggunakan mesin semprot, panen dengan menggunakan combine harvester serta pasca panen sistem vertical dryer.

Sukarman salah satu petani muda di Pematang Sikek sudah menerapkan penanaman dengan menggunakan rice transplanter atau mesin tanam padi. Banyak manfaat yang dirasakan menggunakan mesin tanam padi diantaranya biaya tanam sangat murah bisa mencapai 2-3 kali lipat lebih murah bila dibandingkan dengan sistem tanam padi secara manual. Waktu tanam yang sangat cepat dimana 1 hektar membutuhkan waktu 10 – 12 jam. Umur semai tanam padi sangat mudah, berpeluang untuk perbanyakan anakan rumpun padi. Mudah dalam perawatan karena secara otomatis sudah sistem legowa. Kemudian jarak tanam yang teratur dan mudah dalam pemanenan.

Dengan menerapkan teknologi penanaman padi menggunakan mesin tanam atau rice transplanter ini mampu menghasilkan produksi mencapai 9,3 ton per hektar. Hasil produksi tersebut dibuktikan Sukarman dengan cara mengedepankan teknologi dalam proses produksi yang digelutinya. Aktivitas penanaman padi ini mendapatkan dukungan dari Dinas Pertanian maupun Kementerian Pertanian dalam upaya program swasembada pangan secara nasional.

“Alhamdulillah keuntungannya waktu penanaman lebih singkat, bibit lebih hemat, dan yang paling utama biaya operasional untuk penanaman lebih hemat dan irit 2 kali lipat dibandingkan dengan cara manual,” jelas Sukarman.

Kegiatan Sukarman ini selaras dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang menyatakan bahwa keberadaan para petani milenial sangat diperlukan untuk menjadi pelopor sekaligus membuat jejaring usaha pertanian. “Mereka (petani milenial) diharapkan mampu menarik minat generasi milenial menekuni usaha dibidang pertanian. Apalagi sudah banyak petani milenial yang kini telah menjadi pengusaha sector pertanian dan mengembangkan usahanya dari hulu hingga ke hilir,” ujar Dedi.

Sementara itu, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Pematang Sikek, Tomiri yang ikut hadir dalam penanaman tersebut ikut memberikan tanggapan dan semangat terhadap petani milenial yang berada di wilayah binaannya.  

“Saat ini Saya meninjau secara langsung penanaman padi menggunakan mesin tanam atau rice transplanter yang ditanam oleh salah satu petani milenial yang berada di Kepenghuluan Pematang Sikek dan mudah – mudahan ini bisa menjadi motivasi bagi petani – petani lain yang belum menggunakan mesin. Jadi disini akan mengadopsi teknologi ini kemudian menyebarkan ke seluruh petani yang berada di Pematang Sikek supaya memanfaatkan mesin untuk penanaman padi. Banyak keuntungan –keuntungan yang bisa diambil salah satunya penanaman benih muda, jarak tanam yang ideal, kemudian mudah dalam perawatan tanaman padi. Semangat Petani milenial,” tutup Tomiri. SY/WN/BPPJ