Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan Meningkatkan Kompetensi Penyuluh Pertanian

udin abay | Kamis, 09 Juli 2020 , 13:51:00 WIB

Swadayaonline.com - Program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) merupakan suatu program Integrasi Partisipasi Pertanian yang turut melibatkan Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan yang bekerjasama dengan masyarakat petani dan semua pihak yang terkait baik di dalam dan sekitar daerah Irigasi. Program IPDMIP diharapkan bisa memberikan manfaat pada peningkatan nilai dan keberlanjutan irigasi pertanian sehingga dapat mencapai sasaran, yaitu peningkatan ketahanan pangan dan pendapatan masyarakat pedesaan di Indonesia.

Untuk mendukung keberhasilan program tersebut, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, memberikan pembekalan kepada 270 orang penyuluh pertanian se-Indonesia yang wilayahnya memperoleh IPDMIP, melalui Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK). Harapannya, penyuluh pertanian meningkat pengetahuan, sikap dan keterampilannya dalam pengelolaan anggaran di Program IPDMIP. Metode pelatihan secara online melalui aplikasi zoom cloud meeting, serentak dilaksanakan di 6 UPT Pelatihan Lingkup Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP, yaitu BBPP Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Batangkaluku, BBPP Binuang, BPP Jambi, dan BPP Lampung, selama 5 hari mulai 8 - 12 Juli 2020. 

Pembukaan pelatihan, Rabu (08/07/2020) oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi. Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Leli Nuryati, dalam laporan awal kegiatan menyampaikan, “tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian kita yang mendampingi petani di wilayah Program IPDMIP, dibidang literasi dan edukasi keuangan dalam upaya menumbuh dan mengembangkan kelembagaan petani serta mengembangkan lembaga keuangan mikro”, jelas Leli. “Pelatihan ini juga untuk mendorong percepatan pelaksanaan Program IPDMIP di wilayah pilot project”, paparnya.

“Program IPDMIP secara umum untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Secara khusus, Program IPDMIP ini untuk meningkatkan kualitas pertanian dibidang irigasi. Caranya dengan meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah sawah irigasi yang berujung pada peningkatan kesejahteraan petani”, papar Dedi dalam sambutannya sebelum membuka Pelatihan PLEK secara resmi. “Saya ingin menyampaikan kepada para penyuluh dan juga kita semua, bagaimana tips dan trik dalam pengelolaan keuangan. Yang pertama, bersihkan hati dan jiwa kita dahulu sehingg kita harus selalu jujur apalagi dalam pengelolaan keuangan. Kedua, tertib administrasi, semua harus kita catat sekecil apapun dengan bukti administrasi yang tepat. Ketiga, dalam pengelolaan keuangan harus fleksibel”, tegasnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Momon Rusmono, dalam pemaparan materi menyampaikan Strategi Kementerian Pertanian Menghadapi Covid-19, baik jangka pendek, menengah, dan panjang. “Beberapa program peningkatan ketersediaan pangan di era new normal diantaranya peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, dan pengembangan pertanian modern. 

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai salah satu UPT Puslatan BPPSDMP penyelenggara Pelatihan PLEK, melatih 60 orang peserta dari 6 kabupaten, yaitu Kabupaten Sukabumi, Garut, Kuningan, Pandeglang, Purworejo, dan Banjarnegara, masing-masing mengirimkan 10 orang peserta. Selama berlatih, dipandu oleh fasilitator yang merupakan Widyaiswara BBPP Lembang spesialisasi sosial ekonomi pertanian dan penyuluhan. Sebanyak 40 JP akan diberikan kepada peserta yaitu Pencatatan Keuangan Usahatani,  Konsolidasi Keuangan Usahatani Tahunan, Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga, Produk dan Layanan Keuangan Pertanian”. 

Lia Indria, peserta pelatihan menyampaikan kesannya mengikuti pelatihan, “Pelatihan ini sangat bermanfaat karena memperoleh penjelasan yang lebih detail tentang pengelolaan keuangan, walaupun menjadi tantangan tersendiri bagi kami penyuluh karena harus bisa menyampaikan ke petani  dan mitra lainnya dengan cara dan bentuk yang harus lebih sederhana”, ujar Lia. “pelatihan online model online dengan learning management system (LMS) ini bagus dan sangat membantu peserta untuk disiplin dalam mengikuti setiap tahap pelatihan maupun mengikuti materi pelatihan. Widyaiswara pengajar sangat baik dalam penyampaian materi dan berdiskusi dengan peserta”, ungkapnya.

Iskandar, peserta lainnya menyampaikan kesannya, “Secara umum, pelatihan dengan model elearning bagus dan terasa lebih praktis. Dengan elearning model LMS ini memungkinkan untuk belajar secara mandiri terlebih dahulu, sehingga lebih siap dalam menerima materi, karena bahan tayang atau bahan ajar sudah tersedia di sistem. Asyikkkk pokoknya”. SY/CHE