Tingkatkan dan Kembangkan Pertanian, Pondok Pesantren Se-Jawa Barat Ikuti Pelatihan Agribisnis

udin abay | Kamis, 09 Juli 2020 , 18:48:00 WIB

Swadayaonline.com - (Selasa/7 Juli 2020)  Sektor pertanian memegang peranan kunci yang sangat strategis dalam pembangunan nasional demi mewujudkan ketahanan pangan. Kedaulatan pangan bukanlah pekerjaan yang mudah karena tantangan yang dihadapi sangatlah kompleks, antara lain dari kompetensi dan kemampuan sumber daya manusia (SDM), adapun salah satu komoditas pertanian yang menjadi peluang untuk dikembangkan adalah komoditas hortikultura karena perannya sebagai komponen utama “Pola Pangan Harapan”. Kendala utama yang sering terjadi pada sektor pertanian khususnya komoditas hortikultura diantaranya adalah, kontinuitas dan kualitas produk yang sering diabaikan. Atas permasalahan tersebut Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang bersama Kementerian Agama mendorong usaha pertanian (agribisnis) melalui lingkungan pesantren.

Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh tertunda, apalagi berhenti. Sementara menurut Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, pada masa pandemi Covid-19, BPPSDMP tetap melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas petani, penyuluh hingga masyarakat di Tanah Air.

Sebanyak 30 (tiga puluh) peserta Pelatihan Agribisnis Pondok Pesantren se-Jawa Barat diikuti oleh pengelola dan pengurus pondok pesantren di Provinsi Jawa Barat, selama 5 (lima) hari efektif di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Mereka berasal dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat. Kegiatan pelatihan tidak hanya di kelas, namun juga praktik dan kunjungan lapangan yang akan dilaksanakan di P4S Lembang Agri.

Di hari pertama kegiatan pelatihan Kepala Kanwil Depag dan Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang mengisi kelas. Peserta diwajibkan untuk dapat mengaplikasikan ilmu nya selama pelatihan di pondok pesantren masing-masing. Komoditas tomat, cabai dan brokoli akan dipilih sesuai kondisi di pondok pesantren. Bukan hanya menanam, namun bisa menghasilkan. Sehingga hasilnya nanti dapat dirasakan sendiri oleh pondok pesantren hingga dapat dipasarkan ke masyarakat. Sehingga pelatihan agribisnis harapan untuk mewujudkan pesantren yang mempunyai nilai strategis dalam peningkatan dan pengembangan di sektor pertanian yang akhirnya tercapai pula negara baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. SY/ND