Teh Kompos, Inovasi Penyuluh Desa Tegalgondo Gantikan Pupuk Pestisida

udin abay | Jum'at, 10 Juli 2020 , 20:47:00 WIB

Swadayaonline.com - Kebijakan pemerintah memangkas subsidi pupuk hingga 50 persen pada tahun 2020 “memaksa” petani lebih kreatif dalam berusaha tani. Mereka yang selama ini sudah terbiasa menggunakan pupuk kimia harus kembali berhitung dalam manajemen usaha tani yang dikelolanya.

Pilihan pun datang apakah petani tetap bertahan menggunakan pupuk kimia saja dengan resiko membeli pupuk kimia non subsidi saat “jatah” subsidinya habis, atau berkreasi dengan memanfaatkan sumber hara disekitarnya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman yang dibudidayakannya. Karena itu, dibutuhkan pemikiran yang bijak untuk menentukan pilihan, apalagi di saat Pandemi seperti saat ini dimana harga komoditas pertanian kurang “bersahabat” dengan petani. 

Kreativitas penyuluh di tengah pandemi covid 19 tak pernah surut. Seperti penyuluh di  di Desa Tegalgondo Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang yang kreatif mengolah teh Kompos untuk menggantikan pupuk dan pestisida.

"Pendampingan dari penyuluh yang kreatif dan meyakinkan sangat diperlukan petani. Dengan SOP yang benar produk-produk yang diolah dari sumber-sumber hara yang ada disekitar tidak kalah bagusnya jika dibandingkan dengan produk-produk pabrikan yang harganya relatif mahal," ungkap Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan Desa Tegalgondo, Yulaicha.

Karena itu, dirinya berinisiatif untuk mengajak petani binaannya untuk meracik Teh Kompos (Compost Tea). “Teh Kompos merupakan produk yang berfungsi ganda karena berfungsi sebagai sumber unsur hara sekaligus sebagai biopestisida”, jelas Yulaicha, SP pada pertemuan rutin kelompok tani Margi Rukun I desa Tegalgondo Kecamatan Karangploso.

Teh Kompos adalah seduhan ekstrak kompos menggunakan air sebagai bahan pengekstrak. Berdasarkan cara pembuatannya Teh Kompos bisa dibedakan menjadi dua macam yaitu Teh Kompos Aerasi, dimana pembuatannya disuplai dengan oksigen melalui pengadukan baik manual atau menggunakan aerator, dan Teh Kompos Tanpa Aerasi yang selama pembuatannya dibatasi suplai oksigennya dengan pengadukan yang terbatas.

"Manfaat utama dari teh kompos adalah meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan pathogen dan penyakit, menambah suplai hara terlarut bagi tanaman, memperbaiki struktur tanah, retensi air, penetrasi akar, serta pertumbuhan tanaman," tuturnya.

Yulaicha  terus berupaya untuk menggerakkan semangat para petani anggota poktan Margi Rukun I, secara swadaya mereka mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan dan segera mempraktekkan pembuatannya.

”Kualitas teh kompos sangat ditentukan oleh kualitas kompos sebagai bahan baku utama, proses pembuatan, dan metode aplikasinya," pungkasnya. SY/NL