Pesona Kepenghuluan Pematang Sikek Rokan Hilir Menuju Lumbung Pangan Nasional

udin abay | Senin, 13 Juli 2020 , 04:33:00 WIB

Swadayaonline.com - Kepenghuluan Pematang Sikek secara administrasi terletak di Kecamatan Rimba Melintang, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Dilintasi jalan lintas Bagan Siapi - Api dengan jumlah penduduk 2.592 jiwa atau 705 Kepala Keluarga (KK). Topografi tanah yang datar di daerah aliran sungai Rokan, terdapat lahan sawah baku tadah hujan seluas 265 hektar dan sawah aliran sungai pasang surut seluas 50 hektar ditanami komoditas tanaman padi 2 kali dalam 1 tahun atau IP 200.

Proses produksi usaha pertanian tanaman padi sawah di Kepenghuluan Pematang Sikek sudah menerapkan berbagai teknologi pertanian, diantaranya penerapan sistem Gertak Setapa atau Gerakan Serentak Semai Tanam dan Panen yang terlaksana seluruh kelompok tani secara berkelompok, penggunaan benih unggul lokal maupun unggul nasional, pengelolaan lahan menggunakan hand tractor, pemupukan berimbang, pengendalian OPT dan penggunaan alat semprot mesin spray, panen menggunakan combine harvester dan processing padi sistem oven serta penggilingan secara langsung.

Kelembagaan pendukung kemajuan teknologi pertanian di Kepenghuluan Pematang Sikek diantaranya 10 kelompok tani pangan, 3 kelompok wanita tani, 1 kelompok UPJA Melati, 1 kelompok P3A Mekar Jaya, 2 kelompok peternakan, 1 kelompok perikanan, dan tergabung dalam satu Gapoktan yakni Gapoktan Mekar Sari. Terdapat juga 1 unit koperasi unit desa (KUD) usaha dalam penyediaan pupuk bersubsidi dan kelembagaan keuangan pengembangan usaha agribisnis pedesaan 
Suryadi, Penghulu / Kepala Desa Pematang Sikek “Kami atas nama Pemerintah Kepenghuluan Pematang Sikek menginformasikan tentang lahan pertanian yang berada disini dimana  lahan pertanian pada saat ini mencapai + 304 hektar dengan IP 200 atau panen 2 kali dalam setahun bahkan hampir mencapai 3 kali panen dalam setahun.

Tentunya kami berkomitmen mempertahankan lahan pertanian pangan tersebut menjadi lahan pertanian pangan abadi sehingga seluruh masyarakat tani disini agar mempertahankan lahannya dan tidak mengalih fungsikan lahan pertanian tersebut,” jelas Suryadi.      
Meningkatnya produksi panen padi di Kepenghuluan Pematang Sikek didukung Pemerintah Desa atau Kepenghuluan. Dukungan tersebut diantaranya perbaikan saluran primer sebagai sumber irigasi pertanian, pembangunan saung tani, perbaikan jalan usaha produksi dan jalan usaha tani, pembuatan box culvert, pembinaan kelembagaan kelompok tani serta himbauan tidak alih fungsi lahan ke sektor tanaman lain.

Saat ini hasil produksi pertanian padi mencapai 7,8 ton per hektar, sebagian panen petani ditampung dan di kelola Gapoktan Mekar Sari untuk dijadikan beras premium produksi asli Kepenghuluan Pematang Sikek serta dikemas menjadi produk unggulan di desanya. Selain itu, Kepenghuluan Pematang Sikek berkomitmen menjadi Desa Lumbung pangan dalam upaya dukungan program swasembada pangan secara nasional sekaligus produsen benih unggul di Kabupaten Rokan Hilir.

Kunci keberhasilan petani padi di Kepenghuluan Pematang Sikek adalah kekompakan dan kebersamaan dalam berusaha tani dengan semboyan Gertak Setapa atau Gerakan Serentak Semai, Tanam dan Panen. Selain komoditi unggulan tanaman padi sawah di Kepenghuluan Pematang Sikek juga terdapat sektor perkebunan kelapa sawit, peternakan sapi, peternakan kambing, budidaya ikan air tawar dan usaha pertanian lainnya. 

Prinsip dasar Kepenghuluan Pematang Sikek ini Sejalan dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengenai ketahanan pangan nasional. “Kementerian Pertanian (Kementan) yang mempunyai tupoksi penyedia pangan harus bangkit. Program ketahanan pangan nasional terus di support dengan melakukan peningkatan produktivitas yaitu setelah panen langsung tanam sehingga tidak ada jeda produksi,” tegas Dedi. SY/WN/BPPJ