Kolaborasi Penyuluh dan Petani Menjaga Stok Pangan di Masa Pandemi Covid-19

udin abay | Senin, 27 Juli 2020 , 23:26:00 WIB

Swadayaonline.com - Ditengah kondisi negara yang dilanda pandemi Covid-19, para penyuluh tetap hadir dan melaksanakan tugas pendampingan kepada para petani yang saat ini sedang melakukan aktivitas tanam padi. 
Adanya pandemi Covid-19 tidak membuat kegiatan pertanian berhenti begitu saja. Aktivitas pertanian harus terus berlanjut. Pertanian sebagai gerbang terdepan penyedia stok pangan nasional tetap semangat berproduksi ditengah pandemi   Covid-19. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang terus berjalan sepanjang masa. Oleh karena itu penyuluh tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya dari pengolahan lahan sampai panen berjalan dengan baik. 

Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP bahwa para penyuluh perlu mendorong petani tetap produktif dalam upaya penyediaan pangan dan mendukung kinerja petani penggarap dan buruh tani untuk tetap bekerja di sawah ditengah pandemi covid-19 dan penguatan BPP sebagai Kostratani di tingkat kecamatan serta memanfaatkan jejaring Kostratani, Kostrada, Kostrawil dan Kostratanas melalui AWR, AOR.

Di Kecamatan Selogiri khususnya dan Kabupaten Wonogiri pada umumnya, rata-rata panen yang dihasilkan mencapai 7 ton/ha GKP. Dengan area tanam yang sangat luas maka sangat tidak mungkin berjalan dengan efektif tanpa menggunakan bantuan alsintan combine harvester (mesin pemanen) apalagi di tengah pandemi saat ini. Oleh karena itu untuk mempercepat proses panen padi, Gapoktan Daya Guna Kaya Desa Nambangan Kecamatan Selogiri saat melakukan pemanenan menggunaan mesin combine harvester. Pengoprasionalan alat mesin pertanian (alsintan) tersebut, dilakukan dengan didampingi Penyuluh Pertanian BPP Dewi Sri Kecamatan Selogiri.

Dengan mesin combine harvester keuntungan yang diperoleh adalah lebih efisien dan biaya panen per hektar dapat lebih rendah dibanding cara tradisional. Penggunaan combine harvester bisa dioperasikan hanya 1-2 orang, hal tersebut sangat membantu petani. Kegiatan panen menggunakan combine harvester  telah dilakukan di Gapoktan Daya Guna Kaya Desa Nambangan Kecamatan Selogiri. 

“Karena waktu pemangkasan lebih cepat dan menghemat tenaga kerja, sehingga hemat ongkos produksi, selain itu menekan potensi kehilangan benih padi saat proses panen. Penyusutan gabah bisa ditekan dari 10 persen menjadi hanya 2 persen saja. Jika misal hasil panen menempuh angka 1 ton beras, maka dengan mesin combine harvester ini penyusutan gabah hanya 20 kilogram saja,‘’ungkap Silvia penyuluh pendamping di Kecamatan  Selogiri.

Proses pemanenen dapat dilakukan melalui dua macam cara, yakni melalui cara tradisional dan modern. Kedua metode tersebut mempunyai kelemahan dan kelebihan. Untuk daerah pertanian yang lahannya luas dan datar, menggunakan cara tradisional hasilnya kurang efisien, sehingga penggunaan alat seperti combine harvester sangatlah tepat seperti yang dilaksanakan di desa Nambangan.

Penggunaan combine harvester telah dipraktekkan Santoso, seorang petani yang tergabung dalam Gapoktan Daya Guna Kaya. “Mesin ini mempunyai kemampuan kerja merontokkan bulir padi dari batangnya dan sekaligus dapat menebang batang padi tersebut.," terang Santoso. 
Saat panen, kata dia menjadi waktu kritis, karena untuk tanaman tertentu apabila saat panen terlambat maka kualitas maupun kuantitas hasil atau produksinya akan turun bahkan tidak menghasilkan sama sekali. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja adalah dengan cara meningkatkan kapasitas dan efisiensi kerja dengan menggunakan mesin panen. 

Penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) sendiri tidak terlepas dari pendampingan penyuluh pertanian lapang. Pemanfaatan alsintan ini menjadi bagian dari solusi untuk mengurangi kerumunan orang banyak saat melakukan panen raya dilahan, dengan adanya mekanisasi  sehingga tidak terlalu banyak membutuhkan tenaga kerja. Namun sebagai pejuang dan garda terdepan dalam penyediaan pangan, petani harus keluar rumah untuk mengejar produksi panen. SY/SLV/YNI