Pendampingan Demplot Penanaman Cabai Merah Ciptakan Kualitas Pertanian Unggul

udin abay | Kamis, 13 Agustus 2020 , 09:30:00 WIB

Swadayaonline.com - Kerjasama Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dan Taiwan Technical Mission (TTM) melalui Strengthening Incubator Agribusiness with Human Research Development Project dengan fokus penguatan kapasitas petani, sudah berjalan sejak tahun 2015. Kerjasama dalam bentuk pelatihan berbasis outcome, melalui budidaya sayuran yang baik dan ramah lingkungan selama 7 sesi dilanjutkan pendampingan selama 1 musim tanam atau maksimal 1 tahun. Rentang  waktu pelaksanaan pelatihan sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 telah mencetak 1.890 petani yang siap menciptakan komoditas pertanian unggul. Kerjasama juga mencakup pembangunan sarana prasarana penunjang yaitu 1 buah packing house dan 4 buah green house modern.

“Untuk 2 tahun kedepan, yaitu tahun 2020 – 2021, kerjasama yang memasuki fase ke-2 dilanjutkan dengan fokus pemasaran produk petani dengan teknologi pascapanen yang dilakukan di packing house melalui Lembang Agribusiness Incubation Center (LAIC)”, jelas Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan, Hasan Latuconsina. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pendampingan demplot penanaman aneka sayuran di lahan petani alumni pelatihan. Ada 10 titik lokasi pendampingan demplot, yaitu di Kecamatan Rancaekek, Arjasari, dan Cilengkrang Kabupaten Bandung, Kecamatan Lembang (2 desa) dan Cililin Kabupaten Bandung Barat, Kecamatan Pacet, Cipanas, Sukanegara Kabupaten Cianjur, dan Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang.

Pendampingan demplot penanaman aneka sayuran dengan komoditas cabai merah dilaksanakan di Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung pada hari Kamis (06/08/2020). Hadir dalam kegiatan, Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan BBPP Lembang, Hasan Latuconsina, beserta Leader Taiwan Technical Mission (TTM)  di Indonesia, Mr. Moh Gwo Jong dan Specialist, Mr. Pan Po Yuan, didampingi Counterpart kerjasama BBPP Lembang dan Taiwan Technical Mission sekaligus Widyaiswara BBPP Lembang, Yeyep Dintan dan Dewi Padmisari serta Penyuluh Pertanian Lapangan Pendamping wilayah Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung, Agus Sofyan. Semua yang hadir berkesempatan mengunjungi lahan demplot cabai merah yang berlokasi di Desa Pinggirsari Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung.

Agus Sofyan menjelaskan, “diatas lahan demplot seluas 1.000 meter persegi yang dikelola oleh Kelompok Tani Sukasari, sudah ditanami cabai merah. Saat ini tanaman cabai merah sudah berusia 70 hari dan dilakukan pendampingan berkala oleh penyuluh pertanian dan widyaiswara sejak mulai awal penanaman”, jelas Agus.

Haris (55 tahun) anggota kelompok tani di lahan demplot mengatakan harapannya, “dengan adanya pendampingan demplot ini mudah-mudahan kualitas cabai merah yang ditanam baik dan harganya juga menguntungkan kami sebagai petani sehingga kesejahteraan kami meningkat”. Hal serupa disampaikan Hilman (20 tahun) harapannya dengan pendampingan demplot ini akan diperoleh hasil yang optimal karena telah mendapatkan pembekalan cara budidaya cabai merah yang baik.

“Selain itu, Taiwan Technical Mission juga memiliki program bantuan sosial kepada petani melalui program pinjaman saprodi untuk menghasilkan produk unggulan yang berkualitas. Petani yang bekerjasama, nantinya hasil penjualan sayurannya, sebesar 90% akan disumbangkan ke beberapa tempat seperti pesantren dan panti asuhan, sisanya merupakan support dari Taiwan Technical Mission. Produk unggulan tersebut akan diserahkan sebagai bentuk kepedulian untuk yayasan/pondok pesantren yang terdampak pandemi covid-19 saat ini. Salah satu penerima manfaat yaitu Pondok Pesantren Al-Huda di Kecamatan Arjasari ini”, jelas Yeyep Dintan, Counterpart sekaligus Widyaiswara BBPP Lembang.

“Aktivitas pertanian tidak boleh berhenti karena sektor ini yang tetap harus berjalan untuk menyediakan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia”, demikian arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Arahan tersebut ditindaklanjuti dengan amanah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, “tiga pilar yaitu pelatihan, penyuluhan, dan pendidikan harus terus mendukung program Kementerian Pertanian”. SY/CHE