Kacang Hijau Prospek Agribisnis Petani Karangrayung Di Tengah Musim Kemarau

udin abay | Rabu, 19 Agustus 2020 , 22:43:00 WIB

Swadayaonline.com - Kecamatan Karangrayung di Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah, merupakan salah satu wilayah yang memiliki prospek pengembangan agribisnis kacang hijau. Dimana kacang hijau merupakan komoditas strategis yang dapat ditanam dilahan sawah kering saat musim kemarau dan peluang keberhasilan lebih tinggi dibandingkan komoditas lainnya. Selain sifatnya yang kering, harga jual kacang hiaju juga relative lebih mahal dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan lainnya. Desa-desa yang mengembangkan kacang hijau adalah Mojoagung, Rawoh, Pangkalan, Dempel, Termas dan Sumberjosari. Petani di daerah ini membudidayakan kacang hijau setelah panen padi MT-2 yakni sekitar bulan Juni – Juli. Petani umumnya tanam lebih cepat dengan tujuan untuk menekan serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) utama kacang hijau seperti ulat penggerek polong, oteng-oteng, ulat grayak, ulat penggulung daun, dan lain- lain. 

Varietas yang dikembangkan oleh petani Karangrayung pada umumnya adalah varietas lokal super yang berumur agak panjang (70 hari) dengan polong berwarna kuning, ukuran biji agak besar berwarna hijau kusam dan panen biasanya dilakukan 1-2 kali. Varietas lokal super ini dikembangkan oleh petani karena disukai oleh pedagang. Petani Karangrayung lebih memilih kacang hijau berbiji kusam karena nilai pasarnya lebih tinggi dibanding dengan biji yang mengkilat. Selain itu ukuran bijinya juga lebih besar. Varietas baru yang dikehendaki petani untuk mengganti varietas lokal adalah varietas yang lebih tahan terhadap serangan hama penggerek polong (Maruca testulalis). Sementara ini varietas yang sudah dikembangkan oleh beberapa petani diantaranya varietas Vima I dan Vima III. Varietas yang lebih disukai adalah Vima I yang mempunyai ciri berumur lebih pendek dibandingkan dengan varietas lokal, masak polong serempak, warna biji hijau kusam, polong berada di atas kanopi daun, ukuran biji sedang dan polong tidak mudah pecah.

Cara bertanam kacang hijau yang sering dilakukan oleh petani adalah menyiapkan lahan, cara tanam, jarak tanam dan terkadang menggunakan mulsa sisa jerami padi. Pada tanah sawah yang masih becek setelah panen padi, diperlukan perbaikan saluran drainase karena kondisi becek dapat menyebabkan biji yang ditanam tidak tumbuh karena membusuk. Saluran drainase juga berfungsi untuk membuang air yang tergenang atau kelebihan air di areal sawah. Sedangkan lahan yang ketersedian airnya terbatas dan tidak memungkinkan untuk melakukan pengairan maka saluran drainase tidak perlu dibuat. Cara bertanam yang dilakukan petani sudah teratur dengan menggunakan alat tugal (ceblok). Dengan alat ini dihasilkan jarak tanam 40 x 20 cm2 atau mengikuti bekas jarak legowo padi sebelumnya, sehingga populasi tanaman kacang hijau masih dibawah jarak yang dianjurkan yaitu 40 x 15 cm2. Namun demikian karena varietas lokal super mempunyai bentuk morfologi yang lebih besar dari varietas unggul, penggunaan jarak tanam 40 x 20 cm2 dapat dianjurkan. Pada umumnya pemupukan kacang hijau di lahan sawah tidak meningkatkan hasil biji kecuali pada tanah yang kahat unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Hampir semua petani Karangrayung tidak memberikan pupuk melalui tanah. Pupuk diberikan melalui daun dan aplikasinya disemprot atau dicampurkan dengan insektisida dengan tujuan lebih efisien dan hemat biaya. Pupuk daun yang diaplikasikan banyak sekali ragamnya, tergantung kesenangan dan tingkat kepuasan petani terhadap hasil di lapangan. Penyiangan tidak pernah dilakukan oleh petani karena permukaan tanah yang sudah mengeras sehingga menyulitkan dalam pelaksanaannya. Pada umumnya gulma baru tumbuh setelah kacang hijau berumur 35 hari sehingga tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil biji.

Pengendalian OPT tanaman kacang hijau dilakukan dengan pendekatan mekanis kimiawi. Kacang hijau yang ditanam di musim kemarau, umumnya lebih rentan terhadap serangan OPT. Ketersediaan air yang terbatas, cuaca yang cukup panas, kelembaban udara yang rendah mendorong perkembangan hama dan penyakit tertentu cukup pesat. Hama yang sering menyerang adalah penggerek polong (Maruca testulalis), Thrips, oteng-oteng, dan penggulung daun. Sedangkan penyakit yang sering menyerang kacang hijau adalah embun tepung dan bercak daun. Disarankan monitoring OPT dilakukan secara rutin agar populasi OPT di lapangan terdeteksi lebih dini. Pengendalian kimiawi dilakukan apabila populasi OPT ataupun intensitas penyakit sudah mencapai ambang batas pengendalian. 

Panen dilakukan setelah polong mulai berwarna kuning kecoklatan atau hitam (Vima I). Setelah 80-90 % polong masak fisiologis, petani melakukan pemanenan baik dengan cara memetik, dipotong ranting/ batang bagian atas, atau dipanen dengan combine harvester. Pemanenan dengan cara dipetik dipandang lebih menguntungkan karena dapat dipanen lebih dari 2 kali. Kelemahannya biaya tenaga kerja pemanenan juga besar. Sedangkan yang dipotong lalu dirontokkan dengan power thresser multiguna, lebih efisien tenaga. Pemanenan dengan combine harvester dilakukan dengan pengeringan daun dan polong secara paksa dengan penyemprotan herbisida, tentu biaya produksi meningkat dan kacang hijau akan terpapar bahan kimia menjelang dipanen. Setelah panen, biji kacang hijau dijemur dibawah sinar matahari sampai kadar air kacang hijau menjadi sekitar 14-16 %. Selanjutnya dikemas dalam karung dan dipasarkan lewat pedagang pengepul dengan harga per kg Rp. 13.500,- s/d Rp. 14.000,-. Tentu dengan harga tersebut petani lebih untung.

Keberhasilan budidaya kacang hijau pada musim kemarau sangat ditentukan oleh penyiapan lahan yang baik, pemilihan varietas yang sesuai, jadwal tanam yang tepat, pemberian pupuk dan pengendalian OPT. Komponen teknologi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan potensi agribisnis kacang hijau menjadi pertimbangan utama bagi petani untuk diadopsi. Penggunaan teknologi baru misalnya menggunakan varietas Vima I yang mulai dilakukan oleh sebagian petani berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan sehingga layak dikembangkan. Melihat kondisi dan peluang yang ada, maka prospek pengembangan agribisnis kacang hijau di Kecamatan Karangrayung masih dapat ditingkatkan. SY/HRMK/YNI