Petani Milenial Tuban Turut Menentukan Kemajuan Sektor Pertanian

udin abay | Sabtu, 19 September 2020 , 10:17:00 WIB

Swadayaonline.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian terus berupaya mendorong lahirnya petani milenial. Selain untuk regenerasi, kehadiran petani milenial juga menentukan kemajuan sektor pertanian.

Hal tersebut disampaikan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, saat melakukan kunjungan kerja ke BPP Sugio, Tuban, Jumat (18/09).

“Kinerjanya petani dan penyuluh di negara-negara yang maju pertaniannya sungguh luar biasa. Kinerja itu yang harus kita tiru. Sebab, kebangkitan pertanian itu bukan dari aksinyanya, bukan dari pupuknya, tapi di awali dari kebangkitan SDM,” tuturnya.

Dedi menegaskan jika SDM pertanian adalah Poktan, Gapoktan, petani, petani milenial, dan penyuluh.

“Bahkan, ternyata yang menjadi ukuran maju tidaknya pertanian sebuah negara adalah jumlah petani milenial, jumlah pengusaha tani milenial. Itu ternyata yang menjadi ukuran,” tuturnya.

Menurut Dedi, jika Tuban memiliki 100 petani dan pengusaha tani milenial, berarti pertanian di Tuban sudah maju.

“Setelah SDM-nya canggih, maju, melek teknologi, semangat, baru yang lainnya kita garap. Percuma kita punya persenjataan yang canggih, kalo penembaknya tidak ada. Percuma alat-alat pertanian bagus, pupuk berlimpah, benihnya hebat, tapi kalo kalau petani dan penyuluh memble percuma,” tuturnya. 

Dedi mengatakan, SDM pertanian bisa meningkatkan produktivitas, meski alat-alat pertanian minim, atau pupuk dan benih kurang. Tapi kalau petani dan penyuluh giat, Dedi yakin produktivitas akan makin meningkat.

Dedi Nursyamsi menegaskan, sektor pertanian harus mendapat dukungan. Sebab, di saat semua sektor terpukul oleh pandemi Covid-19, PDB sektor pertanian justru naik 16 persen dari kuartal pertama ke kuartal ke dua.

Sementara Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan jika dalam kondisi apapun pangan harus ada.

“Walaupun ada pandemi, pangan harus tetap ada. Saat ini, satu-satunya yang bisa melawan covid 19 adalah imunitas tubuh. Dan imunitas berasal dari makanan yang kita konsumsi. Oleh karena itu, dalam kondisi apa pun pangan tidak boleh bersoal, pangan tidak boleh bermasalah,” katanya. SY/CHA