Swadayaonline.com - Rendahnya tingkat penggunaan benih tanaman varietas unggul bermutu untuk semua komoditas pertanian sesungguhnya membuka peluang bagi para penangkar benih yang kompeten untuk dapat memperbanyak benih-benih tanaman varietas unggul selain menambah keragaman buah konsumsi dan perbanyakan benih. Sehingga peredaran baik buah maupun benih yang telah memenuhi ketentuan hukum, akan menambah pilihan bagi konsumen buah dalam memenuhi kebutuhannya, serta menjadi peluang bagus bagi para pengembang tanaman buah dalam meningkatkan perekonomiannya karena memililiki nilai jual dipasaran yang cukup tinggi. 

Salah satu buah unggulan dari sekian banyak ragam komoditas buah-buahan yaitu cempedak. Ade Zaidi Dahlan, seorang petani pemilik pohon induk Cempedak King di Kelurahan Bukit Batu, Kecamatan Singkawang Tengah, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, mengatakan bahwa cempedaknya telah berkembang dan beredar buah Cempedak King di Kecamatan Singkawang Tengah sekitar 2.500 batang pohon, di Kecamatan Singkawang Utara 750 batang pohon, di Kecamatan Singkawang Timur 150 batang phon, di Kecamatan Singkawang Selatan 750 batang pohon dan di Kecamatan Singkawang Barat 100 batang pohon. 

Dikarenakan memiliki sifat-sifat yang lebih unggul dibandingkan jenis lokal lainnya, seperti memiliki daya adaptasi yang luas dan nilai ekonomis tinggi, Kota Singkawang mengajukan varietas cempedak king sebagai varietas yang diunggulkan.

Proses seleksi dilakukan dengan pendataan dan observasi pohon cempedak king secara visual yang meliputi kondisi batang, daun, bunga, buah serta kondisi kesehatan pohonnya oleh tim penguji keunggulan dari Tim Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Singkawang  dan tim penguji kebenaran dari UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih (UPTPSB) Dinas Pertanian Tanaman pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat. 
Observasi yang diamati diantaranya penampakan pohon yang kokoh, batang kuat dan kokoh, lurus dan tumbuh tegak, percabangan banyak, serta daun bagian atas berwarna hijau segar dan mengkilap yang mencirikan kondisi kesehatannya kemudian dibandingkan dengan pohon cempedak lokal yang telah ada berdasarkan panduan deskripsi cempedak dengan melakukan pengamatan selama 2 tahun. Karakterisasi dilakukan untuk menyusun deskripsi varietas Cempedak King, serta mendapatkan Pohon Induk Tunggal (PIT) yang siap diperbanyak sebagai acuan dari proses perbanyakan benihnya.

Buah cempedak king mempunyai keunggulan dalam hal ukuran buah 4,5-13 Kg, persentase buah yang dapat dikonsumsi yang tinggi , dengan daging buah yang tebal , serta daya simpan buah yang cukup lama. Untuk pembudidayaannya, jarak tanam cempedak king menggunakan ukuran ideal 8 x 8 meter atau 10 x 10 meter apabila terlalu rapat cabang akan bertemu dan berakibat berkurangnya munculnya calon buah selanjutnya, lubang tanam 80 x 80 x 70 cm, atau disesuaikan dengan besarnya benih yang akan ditanam, lubang tanam diberi pupuk kandang/organik secukupnya, bibit diletakkan dalam lubang tanam yang terlebih dahulu polybagnya dilepas. 

Untuk pemanenan buah cempedak dilakukan apabila buah telah tua yang ditandai dengan warna buah yang telah berubah kekuningan. Dalam 1 tangkai buah cempedak king mengandung 3 – 5 buah. Apabila buah terakhir telah dipanen, sebaiknya tangkai yang masih tersisa dipangkas dan dibersihkan. Hal ini untuk menghindari berkurangnya buah pada musim selanjutnya, karena calon buah terhalang oleh sisa tangkai buah yang tidak dibuang. 

Buah cempedak king ini perlu untuk dilestarikan keberadaannya. Apabila pengembangan buah ini dilakukan secara intensif dan berkesinambungan, tidak mustahil akan mendorong perekonomian masyarakat pencinta buah ini, yang pada akhirnya kesejahteraan petani buah akan lebih meningkat. Dengan telah dilepasnya cempedak king menjadi salah satu varietas unggul nasional sesuai Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 007/Kpts/SR.120/D.2.7/01/2020 pada tanggal 06 Januari 2020 maka jaminan ketersediaan dan mutu benih buah cempedak king akan lebih terkendali. SY/ASW/YNI