Cargill dan YIDH Bantu Petani Sawit Swadaya Indonesia Tingkatkan Hasil Panen Secara Berkelanjutan

udin abay | Rabu, 30 September 2020 , 16:53:00 WIB

Swadayaonline.com - Lebih dari 8.900 petani swadaya akan dilatih melakukan praktik perkebunan yang baik sebagai bagian dari komitmen Cargill untuk pelibatan petani.

Jakarta, 30 September 2020 - Cargill telah menandatangani kerja sama dengan Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (YIDH)  untuk mendukung produksi minyak sawit berkelanjutan oleh petani swadaya di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas sekitar 16.600 hektar perkebunan petani di provinsi Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan sehingga bermanfaat bagi lebih dari 8.900 petani swadaya.

Kemitraan ini diharapkan dapat meningkatkan hasil panen petani swadaya dari rata-rata panen tahunan saat ini 14 ton tandan buah segar (TBS) per hektar menjadi paling sedikit 20 ton / hektar, dengan tetap menjunjung tinggi persyaratan lingkungan untuk sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan. Perkebunan tersebut berlokasi di desa-desa sekitar PT Poliplant Sejahtera (PSA) Cargill dan PT Harapan Sawit Lestari (HSL) di Ketapang, Kalimantan Barat, serta PT Hindoli di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan mata pencaharian petani swadaya secara berkelanjutan dengan menyeimbangkan kepentingan ekonomi dan perlindungan lingkungan.

Selama dua tahun ke depan, Cargill dan YIDH akan bekerja sama dengan mitra pelaksana mereka yaitu Bentang Kalimantan dan Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (FORTASBI) untuk memberikan pelatihan tentang Praktik Pertanian yang Baik dan Prinsip-Prinsip Keberlanjutan. Cargill telah menjalankan kemitraan serupa dengan 22.000 petani plasma di Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat serta akan membawa pengetahuan dan pengalamannya ke dalam inisiatif baru ini.

Selain Praktik Pertanian yang Baik, program ini juga akan memberikan pelatihan di bidang-bidang yang penting seperti pemetaan partisipatif, pengelolaan kawasan konservasi tinggi dan stok karbon tinggi serta pengelolaan limbah. Para mitra akan memastikan bahwa pembukaan lahan baru tidak dilakukan dengan pembakaran dan tidak dibuka di kawasan hutan atau lahan gambut.

Kemitraan ini juga mendukung Rencana Aksi Nasional Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia dengan meningkatkan kapasitas petani swadaya untuk mendapatkan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Melalui ISPO, legalitas petani swadaya seperti Sertifikat Pendaftaran Budidaya (STDB) akan dipenuhi, sementara RSPO akan memastikan produktivitas petani dapat ditingkatkan untuk memenuhi Prinsip dan Kriteria keberlanjutan Standar Sertifikasi Petani Swadaya (RISS).

Fitrian Ardiansyah, Ketua Eksekutif Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (YIDH), mengatakan, “Kami mendukung transformasi keberlanjutan melalui pembiayaan bersama dan melaksanakan rencana aksi berkelanjutan karena hal ini merupakan komponen penting untuk pertumbuhan jangka panjang. Komitmen ini memastikan bahwa semua kegiatan yang akan dilakukan akan berkontribusi untuk meningkatkan dampak sosial dan lingkungan yang positif di yurisdiksi di Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan. Cargill memiliki nilai yang sama, dan ini sangat penting bagi kami karena memungkinkan kami untuk berkolaborasi untuk menjaga kelestarian lingkungan.”

Richard Low, Managing Director of Cargill Tropical Palm, mengatakan, “Praktik pertanian yang baik selalu menjadi landasan operasi perkebunan kami. Kami menerapkan praktik ini di semua aktivitas operasional kami dan memperluasnya ke pemangku kepentingan terkait, seperti mitra petani plasma. Kemitraan kami dengan petani mendorong penerapan standar perkebunan berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk melindungi lingkungan dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat di lokasi kami beroperasi serta memenuhi permintaan minyak sawit berkelanjutan yang terus meningkat.”

Richard menambahkan bahwa Cargill berkomitmen pada rantai pasokan minyak sawit yang transparan, dapat dilacak, dan berkelanjutan dengan mematuhi kebijakan “No Deforestation, No Peat, and No Explotation” (NDPE).

Kebijakan Cargill mencakup memastikan konservasi hutan, menghormati hak-hak pekerja, masyarakat adat dan masyarakat lokal, meningkatkan mata pencaharian petani plasma, menegakkan standar transparansi yang tinggi melalui pelaporan keterlacakan, rencana implementasi yang terikat waktu, menyelesaikan keluhan dan mencapai kepatuhan kebijakan yang terverifikasi pihak ketiga. Cargill bekerja untuk memastikan bahwa semua produk sawit yang diproduksi, diperdagangkan, atau diproses Cargill sejalan dengan komitmen ini. SY/SRY/CRGL