Gapoktan Sumber Urip Gunakan POC Untuk Pertanian Ramah Lingkungan

udin abay | Kamis, 29 Oktober 2020 , 22:26:00 WIB

Swadayaonline.com - Pertumbuhan dan produktivitas tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah pemupukan. Pemupukan yang tepat dan berimbang akan menyuburkan tanaman sehingga mampu meningkatkan produksi. Saat ini kecenderungan petani untuk menggunakan pupuk anorganik semakin meningkat. Tanpa memperhatikan dampak ekologi jangka panjang baik bagi tanah maupun tanaman, pemupukan menggunakan pupuk anorganik baik subsidi maupun non subsidi semakin meningkat dalam jumlah, jenis maupun dosis. Dampaknya adalah kondisi tanah mengalami degradasi unsur hara mikro dan memicu peningkatan serangan hama penyakit tanaman.

Keprihatinan ini dirasakan oleh Gapoktan Sumber Urip, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi sehingga muncul inisiatif untuk mendorong para petani kembali kepada pertanian organik yang ramah lingkungan. Meskipun tidak 100 persen organik akan tetapi upaya untuk melestarikan warisan nenek moyang berupa lahan pertanian yang subur menjadi tanggung jawab bersama untuk terus dijaga dan dilestarikan.

Diberbagai kesempatan pertemuan rutin yang diadakan setiap satu bulan sekali juga seringkali membahas tentang usahatani ramah lingkungan. Terutama mendorong petani melalui kelompok tani-kelompok tani yang ada di wilayah Desa Rejoagung untuk menggunakan pupuk organik baik padat maupun cair. Terkait hal itu kegiatan penyuluhan juga ditekankan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi para petani agar dapat membuat pupuk organik secara mandiri baik perorangan maupun secara berkelompok. 

Salah satu materi penyuluhan yang diberikan adalah tentang pupuk organic cair atau yang lebih sering disebut sebagai POC. Pupuk organik cair (POC) adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik yang telah difermentasi dan bentuknya cair. Manfaat penggunaan POC antara lain memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro lengkap, dapat memperbaiki struktur tanah sehingga tanah menjadi gembur, mempunyai daya simpan yang tinggi, menambah ketahanan tanaman terhadap serangan hama penyakit, menjadi sumber makanan bagi mikrorganisme tanah yang bermanfaat, memiliki residu yang yang positif yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman periode berikutnya, lebih ekonomis dan ramah lingkungan. 

Selain membuat POC sendiri, pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi juga telah memberikan bantuan pupuk organik cair kepada kelompok tani-kelompok tani yang ada di wilayah Kabupaten Banyuwangi termasuk juga kelompok tani  yang ada di wilayah Desa Rejoagung. 

Menurut Margawati Nur Wulandari, penyuluh yang mendampingi petani di Desa Rejoagung, bantuan ini telah dirasakan manfaatnya oleh para petani. 

“Dengan adanya penggunaan POC tersebut petani telah merasakan peningkatan hasil produksi serta efisiensi biaya karena dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik,” ujar Margawati.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk menghasilkan produk sehat dan ramah lingkungan. Hal ini  diharapkan dapat membangun pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan sebagai paradigma pembangunan pertanian ke depan. 

“Walau dalam kondisi pandemi Covid-19, pertanian harus maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah soal pangan,” tegas Mentan.

Hal ini  diharapkan dapat membangun pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan sebagai paradigma pembangunan Pertanian ke depan. Sehingga  Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan bermutu yang sehat di dalam negeri dan memiliki daya saing baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Senada dengan pernyataan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga selalu menekankan pentingnya kegiatan usaha tani yang berorientasi pada peningkatan produksi serta kualitas produk pertanian yang sehat dan ramah lingkungan. 

“Peran penyuluh serta lembaga kelompok tani dan Gapoktan sangat diperlukan dan perlu ditingkatkan apalagi sejak adanya pandemic Covid 19 ini. Sektor pertanian menjadi tumpuan dan harapan bagi kelangsungan hidup bangsa untuk itu pertanian tidak boleh berhenti,” tegas Dedi. SY/MNW/YNI