Banyuwangi Siapkan Regenerasi Petani Milenial Melalui Berbagai Pelatihan

udin abay | Jum'at, 20 November 2020 , 22:28:00 WIB

Swadayaonline.com - Tidak bisa dipungkiri bahwa dewasa ini minat generasi  muda untuk terjun di bidang pertanian  masih tergolong rendah. Banyak lulusan fakultas pertanian yang memilih bidang kerja di luar pertanian. Ini merupakan pekerjaan rumah untuk semua pihak bagaimana menggugah kembali rasa cinta generasi muda pada pertanian. Pemuda milenial menjadi penentu kemajuan pertanian di masa depan. Estafet petani selanjutnya adalah pada pundak generasi muda, mereka mempunyai inovasi dan gagasan kreatif yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan pertanian.

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi melakukan berbagai upaya agar generasi muda mua terjun menggeluti dunia pertanian, antara lain melalui berbagai pelatihan yang dikhususkan bagi generasi milenial. Antara lain pelatihan budidaya tanaman hortikultura, pelatihan pembuatan pupuk organik, pelatihan bagi operator unit pengelola jasa alsintan (UPJA) dan juga pelatihan pengolahan hasil pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sejak awal dengan Kostratani, pertanian lebih maju mandiri bahkan dengan pengolahan menggunakan tehnik yang lebih modern. “Pertanian harus menjadi kekuatan bangsa ini dengan menggunakan teknologi yang lebih baik, memanfaatkan sains dan riset yang lebih kuat sehingga bisa menghadirkan kemampuan-kemampuan kita,” tegas Mentan Syahrul

Melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) telah dilakukan pendampingan kepada petani muda atau generasi milenial yang mau terjun ke dunia pertanian. BPP Srono sebagai BPP Model Kostratani saat ini tengah melaksanakan pendampingan kepada petani hortikultura antara lain tomat, cabai rawit dan cabai merah besar. Pendampingan yang dilakukan secara intensif ini, bertujuan untuk mengetahui kendala yang dihadapi, sehingga dapat segera diatasi.  BPP sebagai klinik agribisnis juga membantu memperluas jejaring kemitraan. 

BPP Srono telah mendorong petani di Desa Parijatah Kulon, agar bermitra dengan Bumdes setempat untuk membantu permodalan dan pemasaran cabai merah besar. Ini merupakan hal baru bagi Bumdes yang selama ini bergerak pada penyediaan sembako untuk masyarakat. BPP Srono juga mendorong kemitraan yang saling menguntungkan, antara gapoktan di Desa Parijatah Wetan dengan beberapa produsen pestisida. Selain kebutuhan saprodi dapat dipenuhi, pihak produsen pestisida juga berkewajiban untuk bekerjasama dengan penyuluh pertanian untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani muda.

Saat ini BPP Srono tengah menggandeng berbagai pihak dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai Kostratani antara lain bekerjasama dengan lembaga penelitian dan juga perguruan tinggi. Sebagai upaya menangani krisis petani, BPP Srono telah melakukan pengkaderan petani berasal dari mahasiswa yang akan lulus kuliah, dan terutama mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang mumpuni. Langkah ini diambil BPP Srono dengan harapan setelah lulus menjadi sarjana pertanian dan agen pertanian yang siap membangun potensi pertanian didesanya masing-masing.  

Dengan adanya pendampingan dari penyuluh pertanian, maka petani muda tidak lagi merasa sendirian, sehingga tidak lagi pindah haluan ke bidang lain. Menurut salah satu penyuluh BPP Srono, Feby Cahayaningrum, penyuluh pertanian harus siap 24 jam sehari. “7 hari seminggu untuk mendampingi petani menuju pertanian yang mandiri dan modern,” ujar Feby.

“Ke depan BPP akan terus mendorong munculnya munculnya kemitraan – kemitraan baru yang diharapkan mampu menjadi solusi untuk permasalahan petani. Sehingga timbul kepercayaan dalam diri para milenian bahwa petani adalah pekerjaan mulia sekaligus mensejahterakan,” tambah Feby.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga menegaskan bahawa, “Kostratani sebagai pusat data dan informasi, juga pusat gerakan pembangunan pertanian. Kostratani juga menjadi pusat pembelajaran, konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan.” SY/FBY/YNI