BBPP Ketindan Tingkatkan Kompetensi SDM Melalui Non Pelatihan Berbasis IT "PERMISI"

udin abay | Jum'at, 04 Desember 2020 , 17:07:00 WIB

Swadayaonline.com - “PERMISI” BBPP Ketindan, Penggiat Peningkatan Kompetensi SDM Melalui Non Pelatihan Berbasis IT Peningkatan kompetensi, mengembangkan model dan pola pelatihan baik teknis maupun fungsional bagi aparatur sipil negara (ASN) maupun non aparatur sipil negara menjadi tugas pokok dan fungsi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan.

Pandemi Covid-19 berlangsung hampir mendekati satu tahun, dan situasi ini sudah barang tentu tak boleh menyebabkan pengembangan kompetensi dan karier seseorang menjadi terhambat. Inovasi sistem pelatihan menjadi mercusuar ditengah-tengah keterbatasan tidak boleh berkerumum, menjaga jarak, bermasker, cuci tangan di air mengalir serta keterbatasan lainnya.

Namun manakala Covid-19 ditinjau dari analisis Strength (S), Oppurtunity (O), Aspirasition (A) dan Result (R) atau dikenal dengan analisis SOAR, maka SOAR frame work adalah pemikiran yang selalu mengedepankan hal-hal positif pada kelemahan dan tantangan menjadi aspirasi dan hasil, dengan demikian situasi saat inipun menjadi peluang jitu untuk dapat selalu berkonstribusi secara optimal.

Penyesuaian terhadap perubahan lingkungan strategis terus diupayakan, peningkatan kompetensi sumberdaya manusiapun tak pernah berhenti, sebagaimana tak pernah berhentinya sektor pertanian dalam mengupayakan ketersediaan pangan bagi 267 juta jiwa masyarakat Indonesia.

Tiga bulan sejak adanya Covid-19, tepatnya Juli 2020, adalah bulan rintisan dilaksanakannya kegiatan non pelatihan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, yaitu kegiatan Perbincangan Manis Berisi atau PERMISI. Aktivitas per 2 mingguan ini menjadi bersahabat dikalangan PERMISI LOVERS, tema yang diangkat bersifat aktual, problematik, dimiliki oleh kekhalayakan masyarakat, dan sangat layak untuk disampaikan, bersifat teknis maupun manajerial.

Pada volume-volume tertentu pengunjung yang hadir tembus mencapai angka 3 ribuan dengan background pekerjaan mayoritas sebagai penyuluh pertanian, menggunakan media dalam jaringan (daring), BBPP Ketindan berkomitmen untuk tetap hadir ditengah-tengah insan peduli pertanian.

Bagi PERMISI LOVERS di wilayah timur Indonesia, jaringan memang masih menjadi kendala utama, selain itu cuaca yang terkadang tak bersahabatpun membuat beberapa PERMISI LOVERS terlempar keluar dari jaringan namun karena sudah sehati, PERMISI LOVERS kembali bergabung.

Apa yang dilakukan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan adalah bukti bahwa tak ada rotan, akarpun jadi, mendukung fokus pemerintah RI pada peningkatan kompetensi dan pengembangan karier seseorang, terpenuhinya jam minimal seorang ASN untuk mengembangkan profesi dalam menjalankan fungsinya berdasarkan Undang-undang ASN Nomor 5 tahun 2014, berbalut upaya pencegahan penyebaran Covid-19 membuktikan bahwa BBPP Ketindan yang didukung oleh Tim IT dan media yang solid tak pernah surut inovasi produk-produk non pelatihan guna mendukung keseluruhan program-program Kementerian Pertanian.

Menteri Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa ke menghadirkan pertanian yang makin maju, makin mandiri, dan makin modern. “Kita ketahui bersama agar bisa survive untuk hari esok, yang bisa menghidupkan sampai kapan pun adalah pertanian. Tidak ada orang hidup di dunia ini yang tidak butuh makan,” ungkapnya.

SYL juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia untuk mengoptimalisasi sektor pertanian ke depan. Menurut dia, sektor pertanian merupakan sektor yang paling menjanjikan karena akses pasar yang sudah terbuka lebar. Tentu hal ini selaras dengan terobosan yang dilakukan oleh BBPP Ketindan dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam mendukung program Kementerian Pertanian.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedy Nursyamsi, mengatakan bahwa, “Titik pengungkit program utama Kementan adalah sumber daya manusia (SDM)”. BPPSDMP menyediakan SDM yang unggul inovatif, kreatif, produktif dan berjiwa enterpreneur.

Dedi juga menambahkan bahwa tiga pilar utama penopang BPPSDMP adalah Pusat Pelatihan Pertanian, Pusat Penyuluhan Pertanian dan Pusat Pendidikan dimana masing-masing pilar tersebut mempunyai widyaiswara, dosen dan penyuluh yang masing-masing komposisi tersebut harus kuat, tangguh, dan tahan banting menghadapi situasi apapun, termasuk situasi pademi Covid 19 yang sampai saat ini masih tinggi angkan positifnya. SY/NURL/YNI