Program YESS Bantu Fasilitasi Petani Muda di Malang

udin abay | Jum'at, 08 Januari 2021 , 12:45:00 WIB

Swadayaonline.com - Melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS ), seorang petani muda di Dusun Tulusayu Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mendapatkan kesempatan untuk menjalani monev atau validasi data yang diajukan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wagir.

YESS adalah salah satu sinergi program antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD). YESS dirancang untuk mengembangkan potensi generasi muda dan regenerasi petani di pedesaaan untuk menjadi wirausahawan muda dan tenaga kerja profesional di bidang pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Indonesia memerlukan adanya regenerasi petani dan transfer teknologi dalam rangka pembangunan pertanian nasional, terutama mengubah manajemen usaha.

"Transformasi mau tidak mau akan mengubah cara kita menjalani manajemen usaha pertanian, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Saya yakin ditangan generasi milenial pembangunan pertanian akan lebih mudah dicapai," tutur Mentan SYL.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, program YESS akan meningkatkan minat generasi muda untuk menekuni sektor pertanian.

"Setelah mereka tertarik kita akan tingkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka sehingga mampu menjadi petani milenial atau wirausaha pertanian yang sukses. Kita buktikan bahwa pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, serta dapat  menurunkan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi," tegas Dedi.

Salah satu lokasi program YESS adalah Dusun Tulusayu Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Di desa ini, sektor peternakan dan pertanian menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. Generasi milenial pun banyak yang terjun langsung dalam usaha tersebut. Salah satunya adalah Almizsan Abdillah, salah seorang pemuda desa dan juga ketua Kelompok Tani Rahayu I.

Almizsan Abdillah mendapatkan kesempatan untuk menjalani monev atau validasi data yang diajukan oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wagir sebagai peserta program YESS. Abdi, panggilan Almizsan Abdillah, menceritakan awal mula ia merintis usahanya kepada  tim mobilizer atau pengerak dari PPIU Provinsi Jawa Timur, Aris Nurtumitah, serta Koordinator Penyuluh Kecamatan Wagir Bentot Winoto, dan Penyuluh wilayah Desa Sidorahayu Ferly P Tambunan.

“Saya memulai usaha pada bulan Oktober 2020 dari beternak itik hingga usaha pasca panen pembuatan telur asin. Tak hanya itu saya juga ingin  memajukan sektor pertanian  tanaman padi dan jagung.  Bersama petani sekitar dan petani anggota kelompok tani Rahayu I, kami terus membangun kemandirian usaha dengan memanfaatkan potensi yang ada di dusun,” papar Abdi.

Dengan bantuan pemerintah desa Sidorahayu, kelompok tani berusaha untuk mendapatkan bantuan RMU/selep padi dimana ampas dedak nya dapat dimanfaatkan oleh peternak itik yang ada untuk campuran sumber pakan. Sebagai seorang pemuda yang sudah memiliki usaha, diharapkan dirinya dapat menjadi fasilitator bagi generasi muda secara langsung hingga pada akhirnya regenerasi petani pun terwujud. SY/NL