Mentan SYL : Dalam Menyusun Program Harus Ada Keberpihakan Kepada Petani

udin abay | Senin, 18 Januari 2021 , 17:36:00 WIB

Swadayaonline.com - Sektor pertanian mendapat perhatian besar Presiden Joko Widodo, karena mampu menjadi pilar penopang perekonomian dan ketahanan pangan terutama disaat pandemi covid-19. "Sampai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Pertanian " Membangun Pertanian Tahun 2021" dibuka langsung oleh Presiden di Istana Negara" ungkap Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), saat membuka Rakernas Pembangunan Hortikultura 2021 di The Margo Hotel, Depok, Senin (18/01).

"Dalam menyusun program harus fokus. Harus ada target yang harus dicapai dan ada keberpihakan kepada petani khususnya petani yang tidak mampu. Selain itu harus bertindak tegas, cermat dan tepat, mengoptimalkan SDM dan membuat teknologi kekinian, serta menjadikan pertanian produktivtasnya tidak seperti biasa, khususnya komoditas strategis seperti cabai dan bawang merah yang berpengaruh terhadap inplasi", ujar Mrntan SYL.

Dalam arahannya, Mentan SYL mengatakan bahwa Rakernas ini jangan sia-sia dan terus membangun konsolidasi yang baik, mempertajam konsepsi, mrninggalkan cara kemarin yang tidak efektif. "Saya ingin semua penggerak pertanian khususnya lingkup Kementan harus lebih fighting, menjadi pejuang pangan demi bangsa dan negara. Dan tugas kita adalah membuat pertanian yang maju, mandiri dan modern", tegasnya.

Sesuai arahan Bapak Presiden, pendekatan pengembangan hortikultura harus holistik terintegrasi hulu dan hilir, dan di tahun ini kita mencanangkan 1.000 kampung hortikultura sebagai salah satu upaya Kementan mengkonsolidasi lahan-lahan dalam skala kecil agar terkelola dengan baik sehingga memiliki skala ekonomi yang besar. "Cuaca di awal tahun perubahannya cukup ekstrim, maka kita akan terapkan smart farming. Perubahan ini harus terantisipasi dengan baik melalui rekayasa-rekayasa teknologi dan penerapan mekanisasi," pungkasnya. SY