Kapuslatan : P4S Diharapkan Menjadi Sarana Belajar Pertanian Masyarakat

udin abay | Jum'at, 19 Februari 2021 , 19:02:00 WIB

Swadayaonline.com - Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Caya, mengunjungi lokasi petani yang telah bekerja sama dengan Taiwan Technical Mission (TTM) di Loji, Karawang, Kamis (19/02/2021). Turut hadir Mr. Tseng Ying Hsiung selaku perwakilan dari TTM. Pada kesempatan ini Kapuslatan mengapresiasi pendampingan petani yang telah dilakukan TTM. “Terima kasih kepada Taiwan Technical Mission karena sudah peduli kepada petani kita,” ungkap Bustanul.  Kerja sama antara Kementerian Pertanian dan Taiwan Technical Mission dilakukan melalui pendampingan kepada petani, termasuk kerjasama peningkatan kapasitas SDM pertanian dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Pendampingan yang dilakukan bukan hanya sekadar memberikan pelatihan materi, namun juga membimbing petani untuk meningkatkan nilai jual komoditasnya, teknik pemeliharaan, dan teknik pemasaran. ”Kita sendiri sebagai anak bangsa juga harus peduli kepada petani. Sektor pertanian menjadi ujung tombak dalam pekonomian bangsa. Petani tidak hanya diajarkan on farm, namun dibimbing untuk mejadi pemain di pasar,” tambah Bustanul.

Kapuslatan dan tim kemudian melanjutkan kunjungan ke salah satu Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Wira Tani binaan BBPP Lembang. Tampak hadir dalam kunjungan ini, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Karawang beserta Penyuluh Pertanian serta tim BBPP Lembang.

Ketua P4S Wira Tani, Hafidz Ilman Albana, menyampaian kegiatan usahatani dan permagangan yang dilakukan selama ini. P4S yang resmi didirikan pada tanggal 23 Januari 2016 ini bergerak di usahatani budidaya lemon, jambu kristal, dan domba. “P4S Wira Tani ingin menjadi contoh bagaimana menjalankan usahatani yang sukses dan profitable.” “Usaha pertanian bukan sekedar menanam, berkebun, maupun beternak, namun harus visioner sampai ke rencana pemasarannya seperti apa,” ujar Hafidz yang merupakan alumni Institut Pertanian Bogor Jurusan Peternakan.

Hafidz berharap, P4S yang dikelolanya bersama anggota mampu menjadi wadah pendidikan dan pengembangan usaha pertanian yang berkualitas dengan pemberdayaan pemuda tani dan masyarakat umum untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia. Salah satu misi yang hendak dicapai adalah mempunyai unit usaha yang berkembang dan menguntungkan sehingga dapat dicontoh masyarakat. Hal ini diwujudkan melalui program utama P4S Wira Tani, yakni program usaha pertanian dan peternakan, tanaman padi, jambu kristal, lemon, ternak domba dan kelinci. Namun saat ini kegiatan berfokus pada usaha tani domba dan lemon karena dinilai paling menguntungkan. “Konsep yang dijalankan form farm to table, usaha domba bisa memutus mata rantai penjualan melalui online. Pemilihan komoditas berdasarkan kebutuhan pasar, seperti qurban dan aqiqah. Sebagus apapun komoditas kita, kalau tidak sesuai pasar tetap akan gagal,” jelas Hafidz.

Pengelola P4S Wira Tani merupakan generasi milenial yang diharapkan dapat membawa perubahan di sektor pertanian. Cara yang digunakan untuk menarik minat generasi muda adalah dengan membandingkan kerja di perusahaan dan menjadi petani karena anak muda cenderung membutuhkan pembanding agar bisa melihat potensi terbesar yang dapat diambil. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian memiliki fokus untuk menumbuhkan minat generasi muda dalam mengembangkan pertanian modern. Di kesempatan berbeda, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mendukung kehadiran P4S menjadi salah satu elemen penting dalam pertanian dengan cara mendorong peran P4S dalam menarik minat generasi milenial untuk terjun ke dunia pertanian. SY/YKO/CHE/DAR