Kementan Maksimalkan Sekolah Vokasi Melalui Link and Match dengan DUDI

udin abay | Senin, 01 Maret 2021 , 11:18:00 WIB

Swadayaonline.com - Demi mendapatkan petani-petani berkualitas, Kementerian Pertanian memaksimalkan sekolah vokasi. Diantaranya melalui link and match sekolah vokasi dengan dunia usaha dunia industri (DUDI). Dengan cara ini, sekolah vokasi diharapkan bisa menghasilkan qualified job creator dan qualified job seeker.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan semangat muda yang dimiliki kaum milenial harus menjadi dorongan postitif bagi pembangunan pertanian Indonesia. Terutama dalam peningkatan ekspor pertanian yang akan mempengaruhi perekonomian negara.

Menurutnya kekayaaan sumber daya alam di Indonesia, membuka banyak peluang bisnis pertanian yang luas untuk digarap kaum milenial.

"Sudah saatnya generasi milenial terlibat aktif mendukung, mengembangkan, serta memajukan sektor pertanian menjadi sangat dibutuhkan. Pertanian perlu sentuhan serta terobosan generasi milenial,” tegas Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan Kementan memiliki 7 Politeknik Pertanian Kementan juga memiliki 3 Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Negeri (SMKPPN) yakni SMKPPN Banjarbaru, SMKPPN Sembawa dan SMKPPN Kupang, yang diharapkan bisa menghasilkan petani dan penyuluh handal.

“Untuk menghadapi era industri 4.0 yang sedemikian canggih dan cepat , maka dibutuhkan pendidikan yang mampu menyediakan sumber daya manusia yang mampu menghadapi tantangan di era ini. Pendidikan tersebut adalah pendidikan vokasi," ujarnya.

Dedi Nursyamsi mengatakan, pendidikan vokasi diyakini mampu mencetak generasi milenial yang memiliki kemampuan, keahlian serta kredibilitas tinggi untuk bekerja di dunia usaha maupun dunia industri (DUDI) serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru.

"Maka sudah tepat rasanya bila generasi milenial memilih untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah vokasi pertanian,” sambungnya.

Penyesuaian kurikulum belajar  dengan SOP dan tekonologi yang digunakan oleh perusahaan atau job matching, dilakukan SMKPPN Sembawa, 24 Februari 2021.

Kegiatan ini dihadiri Gubernur Sumatera Selatan, Herman Daru serta Bupati Banyuasin.  Beberapa perusahaan yang akan menjadi tempat magang, praktek kerja serta serapan lulusan SMKPPN Sembawa tersebut adalah PT. Sriwijaya Agro Industri (SAI), Balai riset standarisasi industri (Baristand), PT Assajida Artha Abadi, PT Medion Bandung, PT Jimmagro Inter Mulya, PT Super Unggas Jaya, PT GMZ Biomega Utama, PT Semesta Mitra Sejahtera (Charoen Phokhphand), CV. Candi farm serta PT Sebangun Bumi Andalas.

Gubernur Herman Daru mengapresasi langkah pendidikan vokasi Kementan dalam menyiapkan SDM yang unggul dan sesuai dengan kebutuhan DUDI.

“SMKPPN Sembawa harus menjadi sekolah unggulan. Lulusannya tidak boleh menganggur. Kami Pemerintah Daerah (Pemda) dan sektor swasta siap menampung lulusan yang berkualitas,” tegasnya.

Beliau pun menyampaikan  pentingnya sektor pertanian digalakkan ke semua pihak, termasuk anak-anak muda dan ibu-ibu.

“Kita manfaatkan lahan pekarangan untuk ditanam sayuran yang dapat untuk konsumsi rumah tangga dan bahkan dijual ke pasar,” ajak Herman.

Kepala Pusat Pendidikan pertanian  Idha Widi Arsanti yang hadir mewakili Kepala BPPSDMP tak lupa mengingatkan target pogram Kementan yaitu 2,5 juta petani milenial pada tahun 2024 dan  pelantikan 1000 DPM dan DPA yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

“Kita dapat mensinergikan program-program ini dengan program pemerintah daerah salah satunya perekrutan 1000 THL untuk pendampingan petani mendapatkan KUR,” ungkap Santi.

“Sebagai tindak lanjut dari MOU hari ini, kita telah mendapatkan peluang kerja bagi peserta didik kelas 12 SMKPP Sembawa.  Kesempatan ini jangan disia-siakan, kita buktikan bahwa lulusan SMKPPN Sembawa siap bekerja. Link and match antara pendidikan vokasi Kementan dengan perusahaan tersebut akan rutin kita laksanakan dan kita tingkatkan,” tambahnya. SY/NL