Amankan Stok Pangan, Poktan Sri Dadi Purworejo Lakukan Gerdal Hama Walang Sangit

udin abay | Kamis, 04 Maret 2021 , 16:07:00 WIB

Swadayaonline.com - Petani Desa Briyan bersama penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, melakukan pengamatan rutin di area pertanaman padi Desa Briyan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ditemukan adanya serangan hama walang sangit dengan populasi 7 ekor/rumpun. Atas rekomendasi dari kelompok tani, mereka mengajukan bantuan pestisida yang ditujukan kepada Dinas Pertanian Pangan dan Kelautan (DPPK ) Kabupaten Purworejo.

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Kelautan, Wasit Diono menginstruksikan kepada jajarannya untuk segera melakukan tindakan yang diperlukan di tingkat lapang. "Hal ini harus cepat dilakukan guna membantu petani yang terdampak serangan tersebut,”ujar Wasit. 

Ia meminta kepada seluruh petugas POPT, penyuluh dan petugas lapangan lainnya untuk aktif melakukan pengamatan OPT secara rutin bersama-sama dengan petani. Jika ditemukan serangan hama segera laporkan sehingga hal tersebut cepat tertangani dan tidak terjadi ledakan serangan hama. “POPT, PPL, dan petugas lapangan lainnya harus bersama-sama mendampingi petani agar petani bisa panen tanpa gangguan hama dan produksi pangan kita tercapai” imbuh Wasit. 

Respon cepat pemerintah menangani permasalahan hama dan penyakit tanaman selaras dengan pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. "Semua harus bergerak membantu petani mengamankan produksi padi dari ancaman serangan hama wereng ataupun hama lainnya yang mengancam produksi pangan nasional," tegas Mentan. 

Batin Suyitno selaku POPT Kec Ngombol menyampaikan bimbingan teknis kepada petani tentang tata cara “Sebelum dilaksanakan bimtek, petani harus mengetahui tata cara pengendalian hama walang sangit agar petani mengetahui bagaimana cara yang efektif pengendalikan hama walang sangit. Di kesempatan ini, pestisida yang digunakan berbahan aktif buprofezin merupakan racun kontak dan lambung, diberikan dengan dosis 500 gram/liter,” kata Batin Suyitno,  POPT Kecamatan Ngombol. 

Woro PPL Kecamatan Ngombol menambahkan, bahwa penyemprotan insektisida sebaiknya dilakukan ketika walang sangit aktif yaitu pada pagi dan sore hari, serta dilakukan menjelang tanaman padi memasuki stadia berbungan dan setelah memasuki stadia masak susu. Insektisida ini akan bekerja dengan baik jika terkena atau kontak langsung dengan hama sasaran. 

"Racun tersebut akan masuk ke jaringan tubuh hama target, selanjutnya akan terjadi gangguan fungsi organ tubuh yang berakibat pada kematian. Selain itu, jika racun ini tertelan oleh hama akan merusak sistem pencernaan,” ujarnya kepada petani. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengemukakan bahwa pandemi Covid-19 mempengaruhi perekonomian, namun sektor pertanian semakin kokoh lantaran kerja keras petani didampingi penyuluh. 
“Petani harus turun ke lapangan, penyuluh harus turun ke lapangan dan mendampingi petani. Dalam kondisi apa pun, pangan tidak boleh bermasalah. Pangan tidak boleh bersoal. Untuk itu, kita harus tanam dan memastikan produksi tidak berhenti,” tegas Dedi. SY/WRO/YNI