Dukung Food Estate Kementan, Petani Bawang Merah Humbang Hasundutan Lakukan Panen

udin abay | Kamis, 11 Maret 2021 , 16:28:00 WIB

Swadayaonline.com - Untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, Kementerian Pertanian melakukan terobosan melalui pengembangan kawasan Food Estate (FE) hortikultura yang salah satunya ada di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengatakan pengembangan kawasan pangan hortikultura menjadi salah satu program super priotas Kementerian Pertanian dengan komoditas utama yang dikembangkan meliputi kentang sebagai bahan baku industri, bawang merah dan bawang putih.

“Proyek FE bertujuan mengoptimalkan lahan-lahan potensi sehingga dapat meningkatkan produksi komoditas pertanian yang diharapkan harga jualnya bisa lebih tinggi,” ujar SYL.

Hal ini dibuktikan dengan petani bawang merah melakukan panen di lokasi FE Desa Ria-Ria Kabupaten Humbang Hasundutan Selasa (9 Maret 2021) dengan lahan seluas 200 ha. 

Hadir dalam acara tersebut Bupati Humbang Hasundutan, Dirjen Hortikultura, Sesdit Hortikultura, Direktur STO, Kapusdik, Direktur Perbenihan, Direktur Pengolahan Hasil Pertanian, Kadistan Humbang Hasundutan, Tim Kemenko Marves, Akademisi Perguruan Tinggi USU, Tim Badan PPSDMP, ketua poktan dan petani anggota poktan Ganda Marsada, Ria Kerja, Sehati.

Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor mengatakan, meski hasil belum maksimal, namun panen itu dianggap cukup berhasil. Hasil panen terganggu intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Dengan hasil ubinan bawang merah yang didapat 10,3 ton/ha, membuktikan bahwa FE di Kabupaten Humbang Hasundutan berhasil dengan melakukan panen bawang merah.

“Komoditas itu juga sesuai atau bisa ditanam di Food Estate yang dibangun di Desa Ria-Ria, Kecamatan Pollung, Humbahas. Tanaman itu bahkan sudah dipanen dengan hasil yang lumayan bagus. Ke depannya, diharapkan banyak pihak yang bisa berkolaborasi untuk mensukseskan lumbung pangan di Sumut,” ungkapnya.

Sementara itu di tempat terpisah Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi memberikan acungan jempol untuk kinerja para Penyuluh pertanian dan BPP Pollung. 

“Semua itu tentunya tidak lepas dari peran penyuluh pertanian yang terus melakukan pendampingan kepada petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, sehingga panen bawang merah berhasil”, ujarnya.

“Penyuluh pertanian merupakan garda terdepan dalam pembangunan pertanian, bahkan di era pandemi ini pertanian tidak pernah berhenti karena harus menyediakan pangan bagi 260 juta jiwa masyarakat Indonesia”, tutupnya. SY/SD/NF