Kontribusi P2L KWT Puspa Kenanga Atasi Stunting di Rancakalong

udin abay | Minggu, 04 April 2021 , 23:37:00 WIB

Swadayaonline.com - Banyak upaya yang telah pemerintah khususnya Kementerian Pertanian lakukan untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat dan menjamin stok pangan aman, apalagi ditengah masa transisi pandemi Covid 19.  Salah satunya P2L atau Pekarangan Pangan Lestari melalui Badan Ketahanan Pangan Kementan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan mengatakan, tantangan yang dihadapi pertanian saat ini adalah mencukupi pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Kita harus memastikan ketersediaan pangan di seluruh tanah air, baik ketersediaan barang pangan maupun ketersediaan akses untuk mendapatkannya. Untuk itu, saya mengajak seluruh penyuluh dan petani untuk untuk tetap sehat di situasi pandemi Covid-19. Dengan sehat kita bisa menjalankan tugas sebaik-baiknya," ujar Mentan

P2L yang dilaksanakan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) berupaya untuk pemenuhan gizi masyarakat dan menambah pendapatan keluarga tani. KWT Puspa Kenanga di Desa Cibunar Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang, satu dari sekian banyak KWT di Kabupaten Sumedang yang mendapat kepercayaan melaksanakan kegiatan P2L tahap penumbuhan di tahun 2020 lalu berlanjut ke tahap pengembangan di tahun 2021, karena hasil penilaian Dinas Peternakan dan Ketahan Pangan Provinsi Jawa Barat berpredikat “baik”.

Saat tahap penumbuhan KWT Puspa Kenanga mendapat bantuan dana sebesar 50 juta rupiah, dengan peruntukan untuk pembangunan kebun bibit, pengembangan demplot, pertanaman di tiap anggota, dan penanganan panen serta pasca panen.

Kebun demplot KWT Puspa Kenanga ditanami berbagai macam jenis sayuran seperti sosin, selada, cabai keriting, cabai rawit, sawi, bayam, kangkung, kubis, bawang daun, tomat dll, sedangkan untuk komoditas utamanya adalah bawang merah.

Rancakalong merupakan kecamatan dengan lokus stunting rangking ke 4 tertinggi dari 26 kecamatan di Kabupaten Sumedang. Karenanya, KWT Puspa Kenanga yang diketuai oleh Euis Maryati mengambil inisiatif agar melibatkan orang tua dari anak yang terkonfirmasi stunting untuk ikut berperan aktif dalam pemanfaatan lahan pekarangan. Selain itu, dari hasil kebun demplot sebagian didistribusikan untuk anak terkonfirmasi stunting.

Gayung bersambut langkah tersebut direspon sekaligus diapresiasi oleh Ili, Camat Kecamatan Rancakalong yang dengan sigap membuat program “Rancakalong Berbagi” yang bertujuan “Rancakalong Zero Stunting”. Untuk menurunkan jumlah stunting melalui program menggalakan pemanfaatan lahan pekarangan, Camat Rancakalong menggandeng penyuluh pertanian lapangan (PPL) bersama semua KWT di Kecamatan Rancakalong.

Tercatat dari 20 KWT di Kecamatan Rancakalong yang aktif berperan dalam program kegiatan P2L Rancakalong berbagi melalui pemanfataan pekarangan, seperti budidaya jamur tiram dan olahan makanan. Dan sedikit demi sedikit jumlah stunting berkurang, yang semua peringkat 4 sekarang berada di rangking 15. Dan yang menggemberikan, pendapatan para anggota bertambah serta memiliki Outlet gabungan KWT di Pasar Sandang Sumedang untuk sarana pemasan dari hasil KWT di masa pandemic Covid19.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa Kostratani menjadi pusat pembelajaran, konsultasi agribisnis, termasuk juga pusat pengembangan jejaring kemitraan. 

“BPP Kostratani mendukung gerakan pembangunan pertanian yang dilakukan dengan berbagai cara. Seperti pendampingan dan pengawalan gerakan pembangunan pertanian,” ujar Dedi. SY/CPI/YNI