Produktivitas Tinggi, Varietas Ciherang Digemari Petani Bangkalan

udin abay | Minggu, 04 April 2021 , 23:38:00 WIB

Swadayaonline.com - Di tengah ketersediaan air yang terbatas serta beberapa kendala yang dialami petani di Kabupaten Bangkalan, tepatnya Desa Konang Kecamatan Konang, mereka tetap semangat berproduksi. Panen raya adalah hal yang sangat dinantikan  oleh mereka setelah menunggu sekitar 120 hari. Petani Desa Konang berharap memperoleh hasil panen berlimpah dengan harga jual gabah yang cukup tinggi. Panen yang dimulai dari Bulann Maret hingga saat ini terus berlanjut.

Tuyar dan Hatib adalah salah satu anggota Kelompok Tani  (Poktan) Gaya Baru, Desa Konang, yang lahannya menjadi sample Ubinan BPS. Hasil ubinan varietas Ciherang yang dilakukan oleh Muissuddin mencapai 6,528 Ton/Ha.  
Hatib bersyukur meski dalam keterbatasan akhirnya panen dengan maksimal. Menurutnya, petani di Desa Konang sangat menyukai varietas Ciherang yang merupakan persilangan padi unggul dengan padi lokal. “Rata-rata petani disini bisa mendapatkan hasil panen 6-7 ton/ ha. Varietas ini produktivitasnya tinggi, bentuk gabah ramping dan tekstur nasi pulen,”tukas Hatib. 

Dengan luas lahan  sawah 216 Ha dan 399,90 Ha lahan tegal, Desa Konang mampu menghasilkan gabah sebanyak 4.020,595 Ton. Koordinator Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Konang, Edy Susanto  mengatakan, “Dengan total luas lahan Kecamatan 7330,966 Ha, kami mampu menyediakan stok gabah sebesar 49.162,966 ton dan  dapat mermenuhi kebutuhan pangan hingga beberapa bulan kedepan.”

Melalui percepatan tanam dan curah hujan yang stabil, Hotijah penyuluh pendamping wilayah binaan Desa Konang, yakin melalui pendampingan yang baik dan intens, penggunaan benih unggul, pemupukan berimbang, perawatan dan pengendalian hama terpadu serta kerjasama yang baik antara petani, penyuluh dan petugas POPT, hasil panen petani  mendatang akan berlimpah.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa pertanian tidak boleh berhenti. Petani dan  penyuluh pertanian harus saling bersinergi menyediakan kebutuhan pangan untuk memenuhi stok pangan nasional.

SYL mengatakan bahwa sejak dulu manusia hidup dengan pertanian dan pertanian tidak pernah mengingkari janji, sepanjang pelakunya tekun berusaha dan bijaksana dalam memanfaatkan alam. Maka akan memberi hasil produksi. 
“Pertanian akan menjadi sumber kehidupan dan akan memutar ekonomi rakyat. Bila mengharapkan desa sejahtera, ekonominya baik, maka fokus perhatikan pertanianmu,” tegas Syahrul.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan, insan pertanian harus bersyukur karena sektor pertanian tetap bisa survive dalam menyediakan pangan bagi masyarakat dalam masa pandemi covid-19 ini. 

”Salah satu yang mendukung capaian ini adalah peran kostratani, yaitu diharapkan mampu memperkuat produksi dan koordinasi stakeholder pertanian seperti penyuluh, petani dan pelaku usaha di tingkat lapangan,”ujar Dedi. SY/HTJ/YNI