Mengembangkan SDM Pertanian yang Mempunyai Hard Skill dan Soft Skill

udin abay | Jum'at, 09 April 2021 , 19:43:00 WIB

Swadayaonline.com - Sebagai salahsatu Direktorat atau Badan yang mengelola penyuluhan, pelatihan, pendidikan pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian menyadari bahwa SDM pertanian memberikan perananan 70% terhadap suksesnya pembangunan pertanian. “Kita butuh masukan dari seluruh Direktorat atau Badan lingkup Kementan, apa yang mereka butuhkan terhadap SDM pertanian secara spesifik”, Ujar Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah pada acara Focus Group Discussion (FGD) “Menyusun Grand Design Pengembangan SDM Pertanian 2022-2024” di Aston Priority Simatupang Jakarta. (9/4/2021).

Siti Munifah mencontohkan Ditjen Tanaman Pangan membutuhkan tenaga yang ahli terkait Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), maka BPPSDMP akan membuat desain dalam penyelenggaraan pelatihan sampai 4 tahun kedepan untuk melatih orang yang siap menangani OPT. “Misalnya terkait masalah ekspor, Badan Karantina butuh berapa SDM yang mempunyai kompetensi baik secara hard skill maupun soft skill mengenai perkarantinaan mulai dari budidaya sampai ekspor, maka BPPSDMP akan siapkan dan melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhannya. Jadi sudah ada peta jalan yang harus ditempuh kedepan”, tegasnya.

“Di FGD ini, kita harapkan masukan yang akan terdokumentasi untuk menghasilkan SDM yang mempunyai baik hard skill maupun soft skill. Mulai dari pelayanan peningkatan produksi, pemahaman pemasaran , pemahaman akses permodalan sampai ekspor, ini yang ingin kita capai”, Ujar Siti Munifah. Dirinya menambhkan, kompetensi SDM harus lebih ditingkatkan termasuk pegawai atau tenaga teknis lapangan sehingga mereka faham tugas dan fungsinya dalam membangun pertanian. 

Siti Munifah menjelaskan, pengembangan dan penumbuhan petani milenial yang saat ini dilakukan, diharapkan mampu membangun pertanian berkelanjutan. Menurutnya, petani milenial lebih responsive terhadap industry 4.0. “Kita akan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berkiprah dalam pembangunan pertanian. Karena kedepan pembangunan pertanian juga banyak memanfatkan mekanisasi, IT,  cepat mengadopsi inovasi baru, keberanian mengakses permodalan, dan petani milenial mampu untuk melakukan itu semua”, tambahnya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nusyamsi mengatakan pengungkit produktivitas pertanian yang utama adalah Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian, dan itu yang sering dilupakan. Jadi membangun dan meningkatkan produktivitas pertanian, yang harus dipikirkan bagaimana mendongkrak SDM pertanian dahulu, setelah itu baru yang lain. Sementara itu Menteri Pertanian, Syahrul yasin Limpo,selalu mengatakan bahwa membangun pertanian itu harus dari hulu sampai hilir, sehingga mampu mensejahterakan dan meningkatkan pendapatan petani. SY