BBPP Lembang Kenalkan Cara Kemas Materi Penyuluhan Pertisipatif Lebih Kreatif

udin abay | Jum'at, 16 April 2021 , 17:12:00 WIB

Swadayaonline.com - Penyuluhan Partisipatif merupakan pendekatan penyuluhan yang memungkinkan penyuluh mengkaji dan menyelesaikan suatu masalah sesuai dengan kondisi yang dialami petani. Melalui metode ini masyarakat berpartisipasi secara interaktif dan membuat analisis bersama sesuai kebutuhan petani. Sementara itu, bagi penyuluh akan lebih termotivasi untuk menggali informasi dan menjadikannya materi penyuluhan yang spesifik lokalita. 

Metode tersebut dikenal dengan Metodologi Penyuluhan Pertanian Partisipatif atau MP3, seperti yang disampaikan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang pada Bertani on Cloud (BOC) vol. 94. 

BOC disiarkan melalui live streaming youtube "Puslatan Kementan" dan Zoom Virtual Meeting pada Selasa, (13/4) mulai pukul 07.30 WIB dan diikuti oleh 200 orang peserta. Materi dibawakan oleh  Widyaiswara Muharja Hasan dan Bayu Sumantri, serta Chesara Novatiano Calon Widyaiswara BBPP Lembang. Acara dibuka oleh Yullyndra Tisna Diputri, selaku Plh. Kepala Balai. 

Sebagai salah satu bentuk penyuluhan dari bawah ke atas atau bottom up, MP3 dapat menjadi alternatif bagi penyuluh agar dapat memberikan materi penyuluhan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan petani. MP3 juga akan menghasilkan materi penyuluhan yang spesifik lokalita. "Keunggulan MP3 ini adalah materi penyuluhan berasal dari petani maju dan kelompok petani andalan," jelas Muharja. 

Petani maju merupakan petani yang melek dan menggali teknologi, sementara kelompok petani unggulan merupakan petani yang mengelola manajemen untuk kelompok tani. 

Lebih luas, setelah mempelajari cara mendapat materi pemyuluhan berbasis MP3, Widyaiswara juga menjelaskan bagaimana mengemas materi tersebut dalam bentuk digital yang lebih praktis, menarik, dan interaktif. 

"Salah satunya dengan menggunakan tools articulate storyline yang juga relatif baru di Indonesia," jelas Bayu memperkenalkan. Bayu kemudian juga memberikan tutorial dasar penggunaan storyline yang pada prinsip penggunaannya sama dengan power point. Dengan tools ini penyuluh dapat mengemas materi penyuluhan yang mudah untuk digunakan petani maupun sesama penyuluh. 

Di akhir sesi, Indra, salah satu peserta menyampaikan kesan pesannya mengikuti BOC kali ini. "Sangat bermanfaat, khususnya bisa jadi salah satu trik menyuluh di masa pandemi dengan kreatif dan mudah. Meskipun masih terbatas ke kalangan petani muda," ungkapnya. Selain itu, Bob, salah satu peserta dari Kabupaten Blora, juga menyatakan sangat antusias mengikuti BOC kali ini dan mendapat pengetahuan baru melalui materi yang disa.paikan khususnya bagi dirinya sebagai penyuluh. 

Mellalui BOC vol. 94 ini diharapkan peserta, terutama penyuluh, dapat lebih memahami konsep MP3, dan memberikan alternatif pengemasan materi penyuluhan sehingga penyuluh dapat lebih kreatif dengan memaksimalkan kemajuan teknologi. Seperti arahan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang disampaikan pada lain kesempatan. 

SYL meminta para penyuluh pertanian untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital. "Penyuluh jangan gaptek. Kalian adalah baguan dari solusi, bukan masalah," tegasnya. Ia juga berharap kepada generasi muda agar mampu terbiasa dengan sistem digital online dalam melakukan aktivitas kreator di bidang pertanian. 

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP) juga menyatakan dukungnya kepada penyuluh kreatif. Ditambahkan Dedi, BPPSDMP dalam menyusun perencanaan program pembangunan pertanian memprioritaskan petani dan penyuluh pertanian sebagai lokomotif, penggerak, dan pelopor yang inovatif, kreatif, dan mampu bersaing. SY/DRY/YKO