Tumbuhkan Korporasi Petani, Grobogan Lakukan Modernisasi Agribisnis Bawang Merah

udin abay | Selasa, 18 Mei 2021 , 14:52:00 WIB

Swadayaonline.com - Kabupaten Grobogan dikenal sebagai salah satu sentra penghasil bawang merah bukan hanya di Jawa Tengah, namun juga berskala nasional. Kawasan penghasil bawang merah, akan terus didorong untuk tumbuhnya korporasi petani bawang merah. Hal ini sangat penting mengingat, korporasi petani akan meningkatkan nilai tambah, daya saing, dan mengembangkan produk turunan.

Selain itu meningkatkan kesejahteraan petani itu sendiri dalam menghadirkan pertanian yang maju, mandiri dan modern.  

Hal itu ditegaskan oleh Wakil Bupati Grobogan, Bambang Pujiyanto saat melakukan panen raya bawang merah di sentra bawang merah Desa Terkesi Kecamatan Klambu, pada Sabtu lalu.  

Selain Wakil Bupati, turut hadir juga Pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Pertanian dan jajaran, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdangan, Direktur PT. Pura Barutama Kudus, Kepala BKK Purwodadi, Pengurus Korporasi petani bawang merah Kabupaten Grobogan, KUD Anugerah Kecamatan Klambu, dan petani bawang merah Desa Terkesi.  

Bambang Pujiyanto mengatakan bahwa komoditas bawang merah di Kabupaten Grobogan mulai berkembang sekitar 10 tahun yang lalu, dan 5 tahun terakhir ini mengalami kenaikan pertanaman yang cukup pesat.

“Pada tahun 2020 Grobogan berhasil panen mencapai 204.407 kuintal, menempati urutan keempat produksi terbesar di Jawa Tengah dengan luas area sekitar 2.385 hektar,” ujarnya.  

Walaupun peningkatan produksi bawang merah bertambah setiap tahunnya, namun kata Bambang, permasalahan pasokan-permintaan dan fluktuasi harga masih sering terjadi. Bahkan terkadang sampai pada tingkat harga yang tidak masuk akal. Hal ini tentunya berpotensi untuk menghambat pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.  

“Pemicu kenaikkan harga ini sesungguhnya bukan berasal dari produksi di tingkat petani atau minimnya pasokan, namun lebih disebabkan permainan pasokan di tingkat pedagang, sehingga menciptakan tata niaga bawang merah yang tidak sehat yang terjadi dalam mata rantai distribusi antara produsen ke konsumen,” lanjut Bambang.  

Untuk mempercepat industrialisasi dan modernisasi pertanian melalui pembentukan lembaga korporasi dalam rangka meningkatkan pemberdayaan dan kelembagaan petani bawang merah Grobogan.

Hal ini akan meningkatkan peluang nilai tambah sistem agribisnis bawang merah yang mampu bersaing sehingga keuntungan dapat dinikmati langsung oleh petani.  

“Saya berharap kedepannya kerja sama semua pihak dapat terus ditingkatkan sehingga kelak inovasi yang telah dilakukan maupun yang baru nantinya dapat benar-benar memberi kontribusi pada pengembangan bawang merah di Grobogan serta peningkatan kesejahteraan petani,” pungkas Bambang.    

Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, Sunanto menuturkan, terkait pembentukan korporasi petani ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan akan bersinergi dengan institusi/kelembagaan, baik kelembagaan penelitian, pengkajian, pengembangan, input produksi, permodalan, pengelolaan panen, pascapanen dan pemasaran hasil.  

“Dengan sinergi tersebut, diharapkan korporasi petani mampu menjadikan petani berdaulat dalam keseluruhan rantai produksi usaha tani, baik dalam pengelolaan hulu maupun dalam hilir dan pemasaran hasil,” tutur Sunato.  

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, kedepan pengembangan korporasi akan diperluas dimensinya, sehingga tidak hanya mengelola seluruh rantai produksi usaha tani dengan teknologi modern, pengolahan, budidaya, pasca panen dan pemasaran. Tetapi juga hingga mampu menciptakan produk turunan dari komoditas yang ada.

Sementara itu Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) memastikan komitmen jajaran di BPPSDMP mendukung korporasi petani sebagai entitas bisnis petani maju, mandiri dan modern. "Penyuluh BPP KostraTani menjadi garda terdepan mendukung petani mendirikan korporasi petani," ujar Dedi. SY/HRMK/YNI