Tahun 2021 Kementan Targetkan Replanting Karet Seluas 1.100 Hektar

udin abay | Rabu, 09 Juni 2021 , 14:31:00 WIB

Swadayaonline.com - Tahun 2021, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan penanaman ulang (replanting) perkebunan karet rakyat seluas 1.100 hektar. Hal tersebut guna meningkatkan produktivitas karet.

Ditjen Perkebunan mencatat 168.000 ha kebun karet rakyat perlu dilakukan peremajaan. Saat ini luas arael tanaman karet sekitar 3,6 juta ha dengan prduksi 3,7 juta ton. Sedangkan produksi karet nasional pada 2020 sebesar 2,884 juta ton.

Sementara itu, produktivitas karet rata-rata nasional 1,01 ton/ha. “Kalau direplanting dengan benih unggul produktivitasnya bisa 2 ton/ha,” ujar Heru Tri Widarto, Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar, Ditjen Perkebunan, Kementan, Rabu (19/5).

Tanaman karet rakyat produktivitasnya rendah sekitar 600 kilogram per ha. “Untuk itu, tahun 2021 Ditjen Perkebunan menargetkan program peremajaan karet rakyat seluas 1.100 ha,” kata Heru.
Tumpang sari jagung

Kementan mendorong penanaman sela (tumpang sari) karet dengan jagung salah satunya di Kabupaten Meranti Provinsi Riau. “Hasil produksi jagung cukup bagus dan sudah panen,” ungkap Heru.

Dia menyebutkan, replanting karet dengan tumpang sari jagung dari tahun 2018 hingga 2021 seluas 900 ha. “Paling besar di kabupaten Meeranti 100 ha,” ujar Heru.

Menurut dia, program tumpang sari ini dapat mendukung ketahanan pangan nasional. “Kalau ini kita integrasikan dengan jagung sekitar 50-70 persen dari total perkebunn karet tua 168.000 ha, maka ada sekitar 84.000 ha kebun karet yang bisa kita manfaatkan untuk ditanami jagung,” terang dia.

Meskipun dalam menjalankan program tumpang sari karet dengan jagung membutuhkan payung hukum yang jelas. “Untuk memperkuat program integrasi ini dibutuhkan payung hukum agar tidak menjadi temuan BPK,” tandas dia. Humas Ditjenbun