Tingkatkan Nilai Tambah Jeruk Lemon Melalui Penanganan Pascapanen

udin abay | Jum'at, 11 Juni 2021 , 15:37:00 WIB

Swadayaonline.com - Jeruk lemon menjadi salah satu buah yang tidak asing lagi bagi orang Indonesia, khususnya sebagai buah konsumsi. Kandungan jeruk yang kaya akan vitamin C juga menambah nilai jual dan manfaat jeruk di pasaran. Namun, hal tersebut perlu diimbangi dengan penanganan pascapanen yang baik untuk menjaga kualitas produk saat dipasarkan. Tidak hanya jeruk lemon, penanganan pascapanen dan pemasaran hasil pertanian sangat penting untuk menghasilkan produk unggul, bernilai jual, dan bermanfaat tinggi. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menegaskan “sektor pertanian itu sangat strategis, permasalahan di dalamnya juga sangat kompleks dan sangat mendalam,  permasalahan terjadi tidak hanya sebatas di produksi, tetapi juga terjadi pada tahapan pascapanen.” Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, juga menyampaikan bahwa SDM pertanian memegang peran penting sebagai pelaku utama dalam menangani pascapanen produknya dengan baik untuk menekan kehilangan hasil.

Penanganan pascapanen yang kurang tepat dapat menyebabkan menurunnya kualitas produk, keuntungan penjualan, peluang pasar, hingga daya saing. Mengangkat hal tersebut, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang bekerjasama dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor, dalam hal pemanfaatan sarana dan prasarana sebagai salah satu Standar Pelayanan Publik BBPP Lembang, menyelenggarakan Bimbingan Teknis Komoditas Hortikultura (Jeruk Lemon) pada 9 Juni 2021. Bimtek ini merupakan hari kedua setelah sebelumnya dilaksanakan Bimtek Komoditas Hortukultura (Cabai dan Bawang) pada 8 Juni 2021. Diikuti oleh 30 orang, Bimtek dilaksanakan secara klasikal dan praktik di ruang kelas Krisan dan laboratorium Pengolahan Hasil BBPP Lembang. Peserta berasal dari petani/pokan/UMKM dan penyuluh pertanian di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Materi pertama tentang penanganan pascapanen jeruk lemon yang disampaikan oleh Widyanti, peneliti dari BB Pascapanen. “Awalnya, lemon tidak masuk dalam komoditas prioritas karena belum memiliki potensi untuk ekspor. Namun saat ini lemon semakin banyak dan overproduksi. Oleh sebab itu pengolahannya harus dimaksimalkan agar dapat dimanfaatkan dengan baik,” jelasnya membuka materi.

Lebih lanjut, Widayanti menjelaskan secara mendalam tentang jeruk lemon, mulai dari varietas jeruk lemon, hama dan penyakit pada tanaman lemon, hingga penanganan pascapanen jeruk lemon. Ditekankan, untuk mempertahankan produk dan meningkatkan kualitas ditentukan pada saat panen dan pascapanenya. Jika diolah dengan tepat, produk yang dihasilkan akan lebih terjaga dan seragam kualitasnya, aman dari hama dan penyakit, umur simpan lebih panjang, dan aman dikonsumsi.

Materi kedua, teknologi pengolahan jeruk lemon, disampaikan oleh Iceu Agustinisari, Peneliti dari BB Pascapanen. Iceu mengawali penjelasan singkat tentang lemon dan tingginya surplus dikarenakan permintaan jeruk nasional lebih banyak untuk kebutuhan industri. Selanjutnya dijabarkan berbagai manfaat jeruk lemon mulai dari kandungan nutrisi, kendala dalam pengolahan lemon, bioindustri jeruk, bahan baku dan bahan tambahan pengolahan jeruk lemon, hingga proses pembuatan jeruk lemon menjadi produk untuk dapat meningkatkan nilai jual. Dikenalkan produk hasil olahan jeruk lemon, seperti: sari buah jeruk, minuman lemon tea, marmalade, dodol, permen, dan sari murni. Diantara manfaat dari produk olahan tersebut adalah sebagai antioksidan alami, pengatur keasaman, pensubstitusi asam sitrat, dan manfaat lainnya yang berasal dari kandungan nutrisi jeruk lemon.

Agar dapat lebih memahami penanganan pascapanen, terutama pengolahan jeruk lemon menjadi produk yang dapat dikonsumsi, peserta diajak untuk melakukan praktik langsung pembuatan produk-produk tersebut. Praktik dipandu oleh para Peneliti yang juga pemateri pada sesi klasikal. Peserta juga berkesempatan untuk mencoba langsung tahapan praktik dan mendapatkan sampel produk. Setelah mengikuti bimtek ini, seluruh peserta diharapkan dapat membuat produk olahan dari jeruk lemon sebagai solusi peningkatan nilai tambah saat stok jeruk lemon sedang berlimpah. SY/DRY/YKO