Swadayaonline.com - Dalam rangka memperingati Hari Krida Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan mengajak petani milenial  di Kabupaten Jembrana Bali Ketindan untuk menjadi petani yang kreatif menuju pertanian yang maju, mandiri dan modern.

Hal ini disampaikan oleh Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor saat memberikan sambutan pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kapasitas Petani Angkatan I dan II dengan tema “Teknik Budidaya Porang, Vanili, Jahe dan Alternatif Tumpang Sari” yang bertempat di Gedung Kesenian Ir. Soekarno Kabupaten Jembrana.  

Bimtek yang digelar 25-26 Juni dihadiri dan dibuka secara langsung oleh I Made Urip, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PIDP. Dalam sambutan pembukaan dan arahannya, Made Urip menekankan pentingnya regenerasi pertanian sehingga diharapkan generasi milenial mulai  terjun ke dunia pertanian karena terbukti pertanian menjadi sektor yang paling bisa bertahan pada era pandemi covid.  

“Hal ini adalah untuk mendongkrak sumber sumber APBD melalui komoditas pertanian yang strategis dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi seperti vanili, porang, jahe, kakao dan peternakan yang dikolaborasikan dengan pengolahan limbahnya,” ujar Made Urip.  

Turut hadir dalam pembukaan adalah DPRD Komisi II Kabupaten Jembarana, I Ketut Suastika, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan yang diwakili Kabid II Bidang Peternakan dan Tanaman       

Pangan Kabupaten Jembrana, Tenaga Ahli Anggota Komisi IV DPR-RI, Vindy Faradillah dan Ketua FK Provinsi Bali, Hadimana Marzuki.  

Bimtek yang diikuti oleh 60 orang petani milenial terbagi menjadi dua angkatan. Dimana kegiatan ini disampaikan secara  menggunakan metode pembelajaran andragogy, dengan teori, diskusi, tanya jawab dan praktek.  

Nunung Nurhadi, Widyaiswara BBPP Ketindan, mengatakan, bahwa materi yang diajarkan pada bimtek ini antara lain teknik budidaya porang, teknik budidaya vanili, teknik budidaya jahe dan alternatif tumpang sari vanili, porang dan jahe. SY/YNI/NHD