Dukung Tumbuh Kembang Korporasi, BBPP Ketindan Gelar Pelatihan Tematik Di Gresik

udin abay | Minggu, 27 Juni 2021 , 21:52:00 WIB

Swadayaonline.com - Upaya  mendorong korporasi petani sebagai model kelembagaan kerja sama ekonomi terus digulirkan oleh Kementerian Pertanian. Salah satunya diterjemahkan melalui “Pelatihan Tematik Pengembangan Kelembagaan Berbasis Korporasi” yang dilaksanakan di Kabupaten Gresik pada 22-24 Juni 2021.

Pelatihan ini diselenggarakan karena beberapa kenyataan  yang ada di lapangan bahwa skala usaha yang dimiliki petani tergolong kecil-kecil, posisi tawar petani lemah, berkutat hanya di on farm rakyat, lambatnya peningkatan kesejahteraan maka diperlukan terobosan untuk merubah pola pikir dari pertanian rakyat menuju perusahaan pertanian.

Bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kebomas Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik, sebanyak 32 pengurus kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) dari 12 Kecamatan se-Kabupaten Gresik mengikuti pelatihan, kerjasama antara Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan dengan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik.

“Diharapkan melalui pelatihan ini, akan mempercepat transformasi kelembagaan petani menjadi kelembagaan ekonomi berbasis korporasi sehingga dapat mempermudah konsolidasi petani kedalam suatu kelembagaan korporasi, mendukung konektivitas dengan mitra industri pengolahan dan perdagangan modern, mempercepat aksesibilitas terhadap sarana pertanian modern, permodalan, fasilitasi dan aksesbilitas terhadap  infra struktur public,” ujar Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor saat membuka pelatihan, didampingi Koordinator Jabatan Fungsional Tingkat Kabupaten, dan plt. Kepala UPT Wilayah III Dinas Pertanian Kabupaten Gresik.

“Di tengah situasi pencegahan penyebaran virus, kami himbau untuk semua yang hadir tetap memperhatikan protokol kesehatan, bilamana ada proses diskusi tetap menggunakan masker dan menjaga jarak diantara sesama peserta,” tambah Sumardi.

Nurlela, widyaiswara BBPP Ketindan yang turut melatih pada pelatihan ini mengatakan, ”Dengan korporasi petani, pengelolaan sumber daya bisa lebih optimal karena dilakukan secara lebih terintegrasi, konsisten, dan berkelanjutan sehingga terbentuk usaha yang lebih efisien, efektif dan memiliki standar mutu tinggi mendorong pertumbuhan ekonomi di pedesaan.”

Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, BPPSDMP akan mengerahkan penyuluh. Menurutnya, penyuluh berperan penting pada korporasi petani. Pertama, untuk input sumberdaya meliputi budaya kerja/etos, pengetahuan, komoditas dan prasarana-sarana.

Kedua dalam kaitan penetapan model bisnis, membangun lembaga dan legalitas, menumbuhkan tata kelola lembaga dan menjalankan proses bisnis. Ketiga, melaksanakan output promosi mencakup kemitraan, modal dan investasi.

"Penyuluh juga berperan mendukung akses petani ke pasar. Peningkatan nilai tambah hasil produksi menjadi produk olahan. Bukan bahan mentah, yang selama ini tidak banyak mendatangkan laba bagi petani," katanya.  SY/NLA/YNI