Solusi Penguatan SDM Pertanian Melalui Pelatihan Tematik dan Korporasi

udin abay | Selasa, 29 Juni 2021 , 09:59:00 WIB

Swadayaonline.com - Petani memegang peranana penting untuk mencapai target produksi pangan terutama agar kebutuhan pangan bagi 270 juta lebih penduduk Indonesia dapat terpenuhi dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan masukan teknologi baik teknis  maupun aspek non teknis untuk mempercepat ketersediaan berbagai program yang telah disiapkan oleh pemerintah dapat diakses dengan mudah oleh petani.

Beberapa metodologi telah dicobakan beberapa waktu yang lalu dan telah diamati hasilnya bahwa teknologi spesifik lokasi sangat penting untuk terus dikembangkan.  Dan ini membuat kelestarian alam akan terjaga dengan bak.  Selain itu penguatan jaringan pemasaran dan lainnya saat ini sangat penting untuk dikuatkan baik bagi petani maupun petugas yang membimbing mereka di lapangan. Sehingga pengenalan koorporasi menjadi ujung tombak yang tak kalah besar manfaatnya. Hal ini terkait pula dengan kemajuan teknologi informasi dan artificial intellegence yang akan menjadi kebutuhan di masa depan dunia pertanian. Sehingga kesiapan mental para produsen produk pertanian harus disiapkan.

Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, tahun 2021 semester I, pertanian telah mencapai nilai tukar petani (NTP) sebesar 103 lebih cepat dari target yang ditetapkan, dengan peningkatan hasil kinerja sebesar 15 %. Capaian besar ini tentu membuat  dunia pertanian berbangga sekaligus tertantang untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik, apalagi tantangan ke depan akan lebih tinggi terutama dengan pemanfaatan teknologi satelit untuk dunia pertanian.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan berusaha mewujudkan kegiatan tersebut melalui tahap I untuk 10  kabupaten di Jawa Timur yang sedang, telah dan akan melaksanakan pelatihan tematik serta korporasi sebanyak 42 angkatan. Kegiatan pelatihan tersebut telah dimulai sejak tanggal 22 Juni 2021 sampai pertengahan Juli 2021 dan bekerja sama dengan dinas pertanian kabupaten. Tema dipilih sesuai dengan kebutuhan daerah dan komoditas spesifik unggulan yang bisa digenjot produktivitasnya. Sedangkan peserta adalah aparatur (petugas/ penyuluha) didampingi dengan non aparatur atau petani binaan di wilayahnya,  sehingga keterpaduan dan kecepatan sebaran teknologi dan informasi yang saling bersinergi.

Salah satu entri point yang diperkenalkan kepada pengelola maupun peserta adalah penggunaan android secara bertahap dan masif sebagai langkah pemanfaatan IT. Seperti pendataan peserta yang menggunakan google form atau software tertentu juga penderasan materi yang bisa diakses melalui layanan online, termasuk juga evaluasi dan  monitoring telah memaksimalkan fungsi-fungsi tersebut.

Pemanfaatan IT ini merupakan solusi di tengah pandemic Covid-19 dimana hal ini sekaligus merubah pola pikir yang selama ini konvensioanl. Pemanfaatan IT juga bisa mengefisienkan sarpras dan waktu.

Pelatihan tematik dan korporasi dilaksanakan selama 3 hari dengan fasilitator berasal dari widyaiswara BBPP Ketindan, praktisi dan narasumber kabupaten pelaksana. Jumlah jam berlatih sebanyak 24 jam dengan alokasi waktu @ 45 menit sedangkan kurikulum dan jadwal sesuai dengan tema kebutuhan daerah dan komoditas spesifik unggulan daerah masing-masing. Misalkan di Kabupaten Malang sebagai sentra bawang merah maka materi yang disampaikan adalah bagaimana peningkatan produktivitas dan korporasi untuk jaring pemasarannya. Kolaborasi antara keduanya diharapkan memepercepat laju peningkatan produktivitasnya sehingga mampu menjadi penyumbang untuk swasembada bawang merah di Indonesia. SY/NH/YNI