Upaya Tingkatkan Produktivitas Bawang Merah Melalui Pelatihan Tematik di Kabupaten Malang

udin abay | Rabu, 30 Juni 2021 , 18:29:00 WIB

Swadayaonline.com - Kabupaten Malang melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Malang telah menyelenggarakan pelatihan tematik budidaya bawang merah bagi non aparatur (petani), 24-26 Juni 2021. Pelatihan ini dititikberatkan pada penyelesaian yang dihadapi oleh petani serta mencari jalan pemecahan.  

Sebanyak 30 orang petani bawang merah dari Kecamatan Ngantang, Kasembon dan Pujon, Kabupaten Malang, dilatih di Balai Desa Purworejo Ngantang, agar sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam berbudidaya bawang merah bisa memberi nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan petani.  

Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa sektor pertanian di masa yang akan datang tidak bisa diolah dengan cara yang biasa. Namun harus dikerjakan dengan cara yang serba maju, serba baru dan lebih modern.  

"Minimal dengan terjadinya Covid-19 ini kita semakin menyadari bahwa pertanian tidak boleh lagi diolah dengan cara yang biasa. Harus ada inovasi dan ide-ide kreatif dalam mengelola pertanian," terang SYL.  

Kegiatan pelatihan dibuka oleh Saeroji, Widyaiswara BBPP Ketindan yang mewakili Kepala BBPP Ketindan, dan didampingi oleh Kepala Bidang Sarana dan Prasarana  Dinas Pertanian Kabupatne Malang, Mohammad Roni. Dalam sambutan, Saeroji mengatakan, bahwa pelatihan tematik ini sangat penting bagi para petani bawang merah ini dalam rangka mengatasi permasalahan yang terjadi dalam budidaya.  

“Oleh karena itu para peserta harus konsisten dalam mengikutinya, agar tujuan dari pelatihan ini dapat tercapai dan dapat meningkatkan hasil dari bawang merah ini dan tujuan akhirnya nanti negara bisa swasembada bawang merah serta dapat meningkatkan kesejahteraan para petani bawang merah,” ujar Saeroji.  

Materi pelatihan dititikberatkan pada identifikasi masalah yang dihadapi petani, dan mencari solusi bersama, selain itu peserta juga dibekali dengan materi GAP (Good Agricultural Practices) atau cara berbudidaya yang baik dan benar. Dengan materi ini para peserta dapat mengetahui cara berbudidaya yang baik dan benar. Selanjutnya ialah cara mengatasi serangan hama penyakit dengan menggunakan pestisida nabati dan pemupukan secara berimbang.  

Searoji sebagai fasilitator dalam kegiatan juga mengatakan, bahwa jika hasil pelatihan dapat diimplementasikan dengan baik, maka produktivitas akan meningkat dan kesejahteraan petani semakin baik.  

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Kostratani yang terdapat di masing-masing kecamatan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kostratani menjadi pusat pembelajaran, konsultasi agribisnis, termasuk juga pusat pengembangan jejaring kemitraan.  

“BPP Kostratani mendukung gerakan pembangunan pertanian yang dilakukan dengan berbagai cara. Seperti pendampingan dan pengawalan gerakan pembangunan pertanian,” ujar Dedi. SY/SRJ/YNI