Peningkatan Produksi Padi Menuju Kedaulatan Pangan Di Kabupaten Malang

udin abay | Sabtu, 03 Juli 2021 , 21:15:00 WIB

Swadayaonline.com - Upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan merupakan komitmen pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) yang tiada henti dilakukan melalui peningkatan produksi padi. Strategi peningkatan produksi nasional saat ini dan ke depan ditempuh melalui peningkatan produktivitas (intensifikasi) dan perluasan areal tanam, baik melalui peningkatan Indek Pertanaman (IP) maupun perluasan lahan baku sawah.

Ketahanan dan kedaulatan pangan merupakan salah satu target  program Kementan untuk menyediakan pangan sehat, murah, mudah dan terjangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia yang berjumlah lebih dari 267 juta jiwa. Untuk itu dalam implementasi program tersebut dibuat berbagai kegiatan dalam rangka menyediakan pangan tepat   jumlah, waktu dan kualitas sesuai standar kebutuhan yang telah disepakati. Komoditas yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia agar berdaulat secara pangan masih berkutat pada beberapa sumber karbohidrat  seperti padi, jagung, kedelai, ubi jalar, ubi kayu dan beberapa komoditas spesifik lainnya.

Menteri Pertanian Indonesia, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan dengan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) pertanian akan lebih maju, mandiri, modern. SYL juga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir soal pangan, 11 komoditas bahan pokok dikawal pemerintah secara intens, diantaranya yaitu beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai rawit, daging sapi/daging kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir dan minyak goreng. Semua komoditas di atas diharapkan dalam penanganan dan pengelolaan yang baik, rendah pestisida dan berkualitas serta telah dimaksimalkan dengan menggunakan alat dan mesin  pertanian (alsintan) agar efisiensi dan efektifitasnya lebih baik.

Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDMP) telah menindaklanjuti kebijakan program Kementan tersebut melalui berbagai pelatihan, penyuluhan dan pendidikan untuk menyiapkan agar SDM pertanian membantu dan mendorong peningkatan produktivitas dan produksi yang menjadi target pemerintah. Kegiatan tersebut diterjemahkan oleh unit pelaksana teknis(UPT) salah satunya ialah Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan dengan menyelenggarakan Pelatihan Tematik Budidaya Padi di BPP Pagelaran Kabupaten Malang. Penyelenggaraan pelatihan tersebut didasarkan pada masalah-masalah spesifik pembangunan pertanian di wilayah  cakupan kerja BBPP Ketindan pada Tahun 2021.

Kasturi Mardi Suprihanto, Kepala Seksi Penyuluhan Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang mengawal dan mendampingi kegiatan Pelatihan Tematik Budidaya Padi yang dibuka pada Senin 28/06/2021. Kegiatan  dilaksanakan di BPP Pagelaran Kabupaten Malang yang berlangsung hingga 20 Juni 2021.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang, Budiar Anwar dalam sambutan pembukaan menegaskan agar semua peserta dapat menjadi penyuluh yang handal, kreatif, produktif dan inovatif sehingga nantinya dapat mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan khususnya komoditas padi.

“Untuk meningkatkan  penyediaan  prasarana dan  sarana pertanian khususnya teknologi alsintan, meningkatkan kerjasama pemasaran,  digitalisasi  pertanian dan penguatan  Kelembagaan  Ekonomi Petani serta kapasitas para petani di wilayah Kabupaten Malang, diperlukan seorang penyuluh yang mendampingi petani dengan mumpuni,” tegas Budiar.

Kegiatan Pelatihan diikuti oleh 30 peserta berasal dari 7 Kecamatan yaitu Kecamatan Pagelaran, Ngajum, Sumberpucung, Pakisaji, Kepanjen, Gondanglegi dan Turen yang merupakan sentra padi organik dan padi non organik dengan varietas Ciherang, Cibogo, Inpari 42, Inpari 32, M70D dan IPB3S.

Salah satu peserta pelatihan, Rahajeng Kumara Ardyanti, menyampaikan harapannya setelah mengikuti pelatihan tematik budidaya padi, “Kami sebagai penyuluh pertanian, semakin memahami bagaimana budidaya padi yang baik dan benar, sehingga dapat berdampak pada penanganan panen dan pascapanen padi sekaligus pengendalian OPT padi. Semoga petani bisa memperoleh hasil padi dengan kualitas yang bermutu sehingga bisa meningkatkan nilai jual dan yang paling penting adalah meningkatkan hasil panen padi.”

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menegaskan, meskipun ditengah pandemi Covid-19, sektor pertanian tidak boleh berhenti, bahkan peran Kostratani justru menjadi sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian dan ekspor yang berbasis IT (Information Technology). “Seperti keadaan sekarang ini, Kostratani yang pusat gerakannya ada pada setiap kecamatan di seluruh Indonesia, saat ini gencar berperan dalam penyediaan stok pangan ditengah pandemi Covid-19,”ujar Dedi.  SY/RVN/YNI