Produktivitas Petani Ciwidey Melonjak Sejak Tersentuh Program RJIT Kementan

udin abay | Sabtu, 31 Juli 2021 , 19:50:00 WIB

Swadayaonline.com - Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Pertanian (RJIT) Kementerian Pertanian (Kementan) dirasakan betul manfaatnya oleh petani di Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Produktivitas mereka melonjak draatis sejak tersentuh program RJIT Kementan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan pentingnya saluran irigasi. Katanya, saluran irigasi ini berfungsi untuk mendukung aktivitas pertanian. "Jika bermasalah, pertanian pun dipastikan akan bermasalah. Untuk mencegah hal tersebut, kami melakukan kegiatan RJIT," katanya.

Mentan SYL menekankan pentingnya manajemen air guna mendukung produktivitas petani. Dalam pertanian, kata Mentan SYL, pasokan air harus selalu tersedia. Oleh karena itu, Mentan SYL menilai manajemen air menjadi sangat penting untuk selalu diperhatikan. Menurut Mentan SYL, pihaknya terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian, salah satunya melalui program RJIT ini. 

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menerangkan, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Sebab, kata Ali, tak berfungsinya atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi.

“Perlu ditata airnya, misalnya di mana sekundernya, di mana primernya, di mana tersiernya, di mana kuarternya, di mana irigasi cacing yang ada sehingga bisa tiga kali (panen),” kata Ali.

Dikatakannya, tujuan dari kegiatan RJIT adalah memperbaiki sekaligus meningkatkan fungsi dari saluran irigasi. Sehingga, air yang ada di saluran irigasi bisa menjangkau lahan pertanian lebih luas lagi," terangnya.

Jika rusak, Ali menyebut efisiensi dan efektivitas irigasi akan berkurang. Dengan begitu, produktivitas juga akan terganggu. Di sinilah pentingnya water management.

Lewat kegiatan ini, Ali menjelaskan jika Ditjen PSP Kementan ingin meningkatkan kondisi infrastruktur jaringan, sehingga mampu meningkatkan fungsi layanan irigasi.

“RJIT ini bisa meningkatkan luas areal tanam dan indeks pertanaman, termasuk meningkatkan partisipasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)/Gabungan (GP3A)/Kelompok Tani (Poktan)/Gabungan Poktan dalam pengelolaan jaringan irigasi,” ucapnya.

Direktur Irigasi Pertanian, Rahmanto menjelaskan detail program yang diterima Kelompok Tani Kampung Kreatif tersebut. Luas lahan yang dimiliki kelompok tani adalah 25 hektar. Sedangkan luas sawah yang teraliri air 70 hektar.

"Panjang RJIT ini 400 meter. Produktivitas petani sebelumnya 5,5 ton per hektar. Setelah ada program RJIT ini meningkat menjadi 6,5 ton per hektar," kata dia. 

Sebelum program RJIT direalisasikan, Rahmanto menjelaskan jika terdapat banyak kebocoran pada saluran irigasi, sehingga air tidak sampai ke lahan pertanian. "Dengan program RJIT ini lahan sawah dapat terairi dengan baik, produktivitas meningkat dan pendapatan petani bertambah," papar dia.

Ketua Kelompok Tani Kampung Kreatif, Dimi mengucapkan terima kasih atas program RJIT Kementan. Tak hanya berguna untuk pertanian, Dimi menjelaskan jika program RJIT ini berguna untuk sektor lainnya di desanya.

"RJIT tak hanya membantu pertanaman pertanian, tetapi juga membantu peternak di desa kami. Para peternak juga memanfaatkan air irigasi tersebut untuk kebutuhan di kandang ternak dan juga usaha-usaha lainnya," papar dia.

Penyuluh Pertanian Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Emi Siti Meisaroh berharap kelompok tani penerima program RJIT dapat memanfaatkan dengan baik bantuan tersebut.

"Kegiatan RJIT ini sangat bermanfaat. Harapannya kelompok tani terus memelihara dan menjaga jaringan ini dengan baik agar bermanfaat untuk seluruh petani dan dapat menambah rehabilitasi jaringan irigasi di lokasi lainnya," harap Emi. SY/HPSP