Jalan Pertanian di Ciamis Dongkrak Produktivitas Petani

udin abay | Senin, 02 Agustus 2021 , 21:44:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya melakukan yang terbaik untuk memajukan sektor pertanian. Salah satunya dengan membangun Jalan Usaha Tani (JUT) atau jalan pertanian. Program pembangunan jalan pertanian yang direalisasikan untuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tirta Utama di Desa Panaragan, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat itu membuat produktivitas mereka meningkat drastis. Panjang jalan pertanian ini adalah 290 meter dengan lebar 1.5 meter.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, pembangunan jalan usaha tani untuk meningkatkan produktivitas dan taraf kesejahteraan petani. Menurut Mentan, pembangunan jalan pertanian bagian dari upaya menuju pertanian modern serta berwawasan agribisnis.

"Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional yaitu menyediakan pangan bagi seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor," kata Mentan.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil menjelaskan, untuk menuju pola pertanian modern maka diperlukan penambahan maupun penyempurnaan prasarana dan sarana pertanian yang menunjang untuk penggunaan peralatan dan mesin untuk pra dan pascapanen, serta pengangkutan saprodi dan hasil pertanian dari dan ke lokasi.

"Penggunaan peralatan dan mesin pertanian merupakan kebutuhan yang sangat mendesak, karena semakin berkurangnya tenaga kerja yang masih bertahan di bidang pertanian," kata Ali.

Menurut Ali, untuk memenuhi persyaratan penggunaan peralatan dan mesin pertanian serta pengangkutan sarana produksi dan hasil panen diperlukan fasilitas jalan, jembatan serta kelengkapannya yang memadai.

"Keberadaan jalan pertanian sangat penting bagi petani dan merupakan suatu peluang yang dapat ditingkatkan kualitas dan fungsinya menjadi suatu jalan pertanian yang sesuai dengan standar dalam pembangunan dan rehabilitasinya," tutur Ali.

Saat ini, Ali melanjutkan, jalan pertanian yang ada sebagian besar masih berupa galengan dan belum memenuhi syarat bagi penggunaan peralatan dan mesin, maupun pengangkutan saprodi dan hasil panen.

Untuk itu, diperlukan pengembangan jalan pertanian pada lokasi lahan pertanian yang memadai diperlukan dalam memperlancar mobilitas alat mesin pertanian, sarana produksi dan hasil produksi pertanian dari dan ke lahan pertanian. "Tujuannya adalah pembangunan pertanian nasional dan orientasinya adalah kesejahteraan petani itu sendiri," tutur Ali. SY/HPSP