READSI Bangkitkan Semangat KWT Al-Hidayah Al Hidayah Luwu

udin abay | Selasa, 03 Agustus 2021 , 10:51:00 WIB

Swadayaonline.com - Program READSI tidak hanya mendukung ketahanan pangan lewat dukungan bagi kelompok tani di wilayah sasaran, READSI juga mendorong pemenuhan gizi keluarga melalui keterlibatan perempuan tani. Sasaran Program juga berfokus pada kelompok tani melalui pemanfaatan pekarangan. Dengan harapan para wanita tani dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi 1000 hari pertama kehidupan.  

Sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang menekankan dalam menjaga ketahanan pangan bisa dimulai dari pola pemanfaatan pekarangan. Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dapat digalakkan dalam mendukung kebutuhan pangan, gizi keluarga serta obat-obatan keluarga.  

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi menekankan bahwa bentuk dukungan dalam dunia pertanian bisa dimulai melalui lahan sempit di pekarangan rumah. Pertanian menjadi salah satu sektor yang dituntut untuk tetap produktif di tengah pandemi Covid-19.  

"Walau dalam kondisi pandemi Covid-19, pertanian jangan berhenti, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah soal pangan,” tegas Dedi.  

Aslam, Fasilitator Desa Saluinduk, menekankan dengan masuknya program READSI kedesa Saluinduk ternyata meningkatkan semangat ibu-ibu kelompok tani dalam membenahi lahan pekarangan dan melakukan budidaya tanaman sayuran.  

“Tahun lalu masuk bantuan sarana produksi, jelas sangat membantu dan memberi semangat lebih bagi seluruh anggota kelompok tani khusus kelompok wanita tani al-hidayah desa salu induk,” ujar Aslam.  

Madiati, Ketua kelompok wanita tani (KWT) Al-hidayah menuturkan bahwa READSI sangat berperan aktif dalam mendorong keterlibatan wanita tani di Desa Saluinduk.  

“Saya dan anggota lain sangat bersyukur, apalagi sudah bisa mendapatkan dan memanfaatkan sarana produksi yang diberikan dari Program READSI, dan sekarang saya dan anggota saya sudah semangat dalam membenahi dan memanfaatkan lahan pekarangan dalam budidaya tanaman sayuran”, ucap Madiati.  

Bersama Penyuluh Pertanian di Desa Saluinduk, Aslam terus mendorong Madiati dan seluruh anggota kelompok untuk memasarkan sebagian dari hasil tanaman sayuran yang diproduksi. Fasilitator Desa juga berupaya untuk terlibat langsung dalam membantu memasarkan tanaman sayuran Madiati  melalui media online maupun offline. Dengan harapan hasil dari pemasaran tersebut bisa dijadikan modal lagi untuk membeli bibit dan keperluan media tanam seperti polybag dan yang lainnya.  

“Harapan saya selaku FD dengan cara ini para wanita tani semakin semangat dalam memanfaatkan pekarangannya agar kebutuhan gizi keluarga bias tercapai dan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pencarian uang untuk dapat membantu ekonomi keluarga”, tambah Aslam.  SY/YNI