Kementerian Pertanian Tingkatkan Kompetensi Lima Negara Afrika tentang Teknologi Kultur Jaringan

udin abay | Selasa, 03 Agustus 2021 , 15:14:00 WIB

Swadayaonline.com - Untuk keempat kalinya sepanjang tahun 2021, Kementerian Pertanian melalui Pusat Pelatihan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, bekerjasama dengan Non Aligned Movement-Center for South-south Technical Cooperation (NAM-CSSTC) menyelenggarakan pelatihan yang dilakukan secara online berbasis Learning Management System yang dipadukan dengan virtual meeting melalui zoom, yaitu Online Training Course on Horticulture Seed Propagation with Tissue Culture for African Countries.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang diberikan mandat oleh Pusat Pelatihan Pertanian untuk mengorganisasikan pelatihan ini. Pelatihan diikuti oleh 20 orang peserta dari 5 negara Afrika, yaitu Ghana, Namibia, Senegal, Nigeria dan Madagaskar. Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari, 2-3 Agustus 2021, diawali dengan Sosialisasi penggunaan website pembelajaran Learning Management System (LMS) yang dikelola BBPP Lembang dengan alamat elearningbbpplembang.com. Kepala Balai, Ajat Jatnika menyampaikan, “pelatihan elearning ini dilaksanakan dengan tujuan sharing knowledge antara Indonesia dan negara-negara di Afrika tentang teknologi kultur jaringan.”

Pembukaan pelatihan oleh Duta Besar NAM-CSSTC, Senin (02/08/2021). Diawali oleh sambutan dari Direktur Kerjasama Teknik Luar Negeri Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Maria Renata Hutagalung. “dimasa pandemi covid-19 ini, fokus kita ke depan menghadapi pandemi dengan penguatan food security. Salah satunya dengan pelatihan kultur jaringan ini, dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas tanaman yang dibudidayakan di Indonesia,” jelas Maria.

Amb Diar Nurbiantoro, Acting Director of NAM-CSSTC menyampaikan, “NAM-CSSTC mengapresiasi kerjasama teknik seperti ini yang sudah dibangun sejak tahun 1961. Melalu wadah ini mari bersama-sama antar negara Afrika dan Indonesia dapat mengidentifikasi hal-hal yang penting tentang teknologi pertanian”, ungkapnya.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Leli Nuryati, menyampaikan program dan aktivitas yang dilakukan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. “SDM pertanian adalah kunci pembangunan pertanian untuk memenuhi pangan bagi 273 juta jiwa, mencapai kesejahteraan petani dan meningkatkan volume ekspor,” ungkapnya.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menjelaskan, “BPPSDMP memiliki 3 program aksi yaitu Kostratani, penyuluhan, pelatihan dan pendidikan vokasi mendukung penumbuhan petani milenial, serta penyuluhan, pelatihan dan pendidikan vokasi mendukung program utama Kementan, dan ini didukung oleh 10 UPT Pelatihan se-Indonesia,” jelas Dedi.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyampaikan bahwa, “pertanian itu menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia, sosial ekonomi dan lainnya. Dengan pemanfaatan teknologi, semua akan menjadi efektif dan efisien karena bertani itu hebat,” jelas SYL

Widyaiswara BBPP Lembang, Sani Hanifah, Abd. Rohim dan Fiadini Putri sebagai fasilitator pelatihan, secara bergantian memaparkan materi tissue culture media, explant management, dan acclimatization. Di setiap akhir pemaparan, fasilitator berdiskusi dengan peserta dan sharing pengalaman tentang teknologi kultur jaringan di negara masing-masing.

Salah seorang peserta dari Namibia, Tjakondero ‘Ben’ Kavejandja, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan pelatihan kultur jaringan, “ini menjadi kesempatan kami untuk bisa belajar tentang teknologi kultur jaringan dan berbagi pengalaman dengan peserta lain.” SY/YKO/CHE