Kiprah Petani Milenial Kakao

udin abay | Sabtu, 21 Agustus 2021 , 13:47:00 WIB

Swadayaonline.com - Petani milenial adalah petani berusia 19-39 tahun atau petani yang tidak dalam range umur tersebut tetapi berjiwa milenial, tanggap teknologi digital dan tanggap alsintan. Petani milenial mengadopsi teknologi digital dalam beragam aspek bisnis dan membawa pembaruan dalam pembangunan pertanian ke depan. Endy Pranoto, Koordinator Tanaman Penyegar, Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar, Ditjen Perkebunan menyatakan hal ini.

Petani milenial mampu berinovasi dan menggunakan teknologi tepat guna secara efektif dan efisien. Kementerian Pertanian berkomitmen mencetak petani dari generasi milenial melalui perubahan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan).

Disiapkan bantuan modal bagi mahasiswa Polbangtan yang tertarik menjadi agropreneur. Program Penumbuhan dan Penguatan petani milenial dari BPPSDMP digerakkan di seluruh provinsi di Indonesia dengan pembagian zone kawasan pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan. Kelompok tani milenial diberikan bimtek dan pendampingan.

Contoh petani milenial kakao adalah Nanang dari Sigi Sulawesi Tengah yang mempunyai lahan kakao dengan produktivitas 1,5 ton/ha.

Pelatihan yang digelar Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang berhasil mencetak petani milenial di Kecamatan Kaubun, Kutai Timur. Pasca Pelatihan akan dioperasikan 2 pabrik mini pengolahan kakao dengan produk cocoa powder, cocoa butter, permen kakao dan pengolahan limbah menjadi biogas.

Petani milenial di Rasinki Manokwari Selatan, Papua Barat mendapatkan salah satu intervensi Program Ekonomi Hijau Papua bersama Koperasi Eiber Suth Cokran untuk menjamin keberlanjutan produksi 12 klon kakao unggulan di daerah itu. Mereka dibina khusus dalam kelas mingguan tentang cara sambung pucuk dan manajemen kebun. Hingga saat ini terdapat 12 petani milenial yang mengikuti pelatihan dan masih dibuka untuk 13 kampung di sekitar koperasi Eiber Suth Cokran.

Kadek Surya, petani milenial asal Tabanan Bali yang sekaligus menjadi Duta Petani Milenial Kementan mengembangkan Cau Chocolate hingga tembus pasar dunia. Kadek bersama timnya mengkaji hubungan antara imunitas tubuh melawan Covid-19 dengan coklat sehat (dark chocolate) melalui kerjasama dengan dokter ahli gizi sehingga ekspor tetap jalan di masa pandemi ini. Kebanyakan order untuk program organik raw cacao powder, organic new cocoa nibs, organic raw cocoa butter sebanyak 3 kali setahun. Humas Ditjenbun