Tingkatkan Produktivitas Padi Melalui Penguatan Kapasitas Penyuluh

udin abay | Rabu, 15 September 2021 , 20:34:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian melalui program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) terus berupaya mewujudkan peningkatan produktivitas usaha tani padi di daerah irigasi. IPDMIP berhasil mengajak petani dalam penerapan teknologi yang direkomendasikan, seperti teknik bertanam dengan metode jajar legowo yang disempurnakan dengan penggunaan benih berkualitas, pestisida hayati, penerapan teknik pemupukan ramah lingkungan, pemupukan berimbang, serta teknik irigasi berselang dan perataan lahan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dengan IPDMIP, pemberdayaan petani dilakukan melalui penguatan penyuluh pertanian.   "Dalam pelaksanaannya, proses pembelajaran tersebut disampaikan oleh penyuluh kepada petani melalui Sekolah Lapangan dan berbagai metode penyuluhan lainnya, diantaranya demonstrasi alat, penyuluhan antar desa, pertemuan bulanan, pelatihan, dan lainnya," ujar SYL.

Menjawab akan pemberdayaan petani dan penguatan penyuluh pertanian melalui program IPDMIP, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Kesuburan pada 09/09/2021 lalu yang berlokasi di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tembelang. Bimtek yang diikuti oleh penyuluh pertanian  ini ditujukan kepada BPP yang rencananya akan mendapat bantuan Perangkat Uji Tanah Sawah  (PUTS) dan Perangkat Uji Pupuk (PUP), antara lain BPP Ploso, BPP Sumobito, BPP Tembelang dan BPP Kudu. Materi yang disampaikan pada bimtek juga berkisar pada aplikasi penggunaan PUTS dan PUP.

Salah satu tujuan program IPDMIP adalah mendorong terwujudnya perluasan  penerapan sejumlah teknologi dan informasi mengenai  budidaya padi dimana analisa tanah secara cepat dan sederhana dilakukan penyuluh dengan menggunakan alat uji PUTS dan PUP untuk menentukan rekomendasi pemupukan secara tepat dan efisien.

Beberapa teknologi yang direkomendasikan tersebut antara lain adalah penggunaan benih unggul dan bermutu, sistem tanam Jajar Legowo, dan pemupukan  berimbang. Melalui alat uji PUP, akan diketahui pemupukan berimbang untuk menentukan dosis pemupukan yang tepat sesuai kondisi tanah sehingga menghasilkan tanaman yang sehat dengan ditandai peningkatan produksi dan produktivitas.

Pada tahun 2019 proyek IPDMIP di Kabupaten Jombang telah melakukan pengadaan PUTS dan PUP. Perangkat uji tersebut diberikan sebagai bantuan pemerintah kepada Dinas Pertanian di kabupaten  lokasi penerima program IPDMIP, yang pemanfaatannya dikelola oleh BPP.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, berharap, melalui berbagai kegiatan yang dikembangkan proyek ini akan mendukung tercapainya swasembada beras dan ketahanan pangan nasional. 

"Untuk itu, IPDMIP telah membiayai kegiatan yang terkait dengan rehabilitasi jaringan irigasi baik yang berada di bawah kewenangan pusat, provinsi maupun kabupaten, perbaikan manajemen operasional dan pemeliharaan irigasi dan penguatan sistem dan kapasitas kelembagaan irigasi pertanian yang berkelanjutan," ujar Dedi.

Ilham Hero Kuntjoro, Plt.  Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, mengatakan bahwa bimtek pengelolaan kesuburan lahan adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh pertanian dalam pengelolaan kesuburan lahan, untuk diaplikasikan pada wilayah binaannya untuk menguji kadar hara tanah baik unsur Nitrogen (N), Pospor (P), Kalium (K) serta Ph tanah serta rekomendasi pemupukan sesuai dengan kualitas tanah yang ada.

“Dengan semakin sempitnya lahan pertanian di Indonesia dewasa ini, maka akan sulit untuk mengharapkan petani dapat berbudidaya secara optimal. Penerapan sistem pertanian yang mengutamakan penggunaan pupuk kimia dan pestisida berlebihan masih lekat pada model pertanian kita.  Padahal peningkatan produksi dari penggunaan bahan tersebut hanya bersifat sementara, sedangkan dampak negatifnya sangat besar, karena dapat menyebabkan kerusakan sifat fisik, kimia dan biologis tanah, yang berimbas pada semakin luasnya lahan kritis di Indonesia,”ujar Ilham. SY/ZL/YNI