Stok Jagung Ada, Segera Perbaiki Tata Kelola Perdagangan dan Jalur Distribusi

udin abay | Rabu, 22 September 2021 , 15:28:00 WIB

Swadayaonline.com - Direktur Rumah Ekonomi Rakyat Taufik Amrullah mendukung penuh upaya pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional termasuk yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dalam menjaga produksi pangan salah satunya adalah jagung.

"Data yang saya terima dari Kementan dan informasi dari kawan-kawan di lapangan, produksi jagung sebetulnya tidak bermasalah. Betul ada kelangkaan yang dialami sebagian peternak mandiri tapi di wilayah sentra jagung stok itu belum terserap maksimal," ungkapnya.

Taufik menengarai polemik seputar jagung ini dikarenakan adanya panic buying yang dialami para perusahaan pakan besar dan para pengepul karena kenaikan harga jagung dunia yang mengalami kenaikan hampir 30 persen.

"Harga jagung dunia naik hampir 30 persen. Ini membuat panik para perusahaan pakan besar. Di lapangan, yang terjadi adalah peternak mandiri tidak mendapatkan jagung karena sudah diborong oleh pengepul dan perusahan-perusahaan besar," kata Taufik.

Kemampuan atau daya beli peternak mandiri menurut Taufik tidak sekuat perusahaan pakan besar yang mampu membeli jagung dalam volume yang besar dan harga yang kompetitif.

"Peternak mandiri wajar kalau tidak kebagian karena petani lebih suka menjual ke pengepul dalam jumlah yang besar dan harga yang kompetitif. Karena itu yang mendesak perlu dilakukan adalah memperbaiki tata kelola perdagangan dan sitem distribusinya," tegas Taufik.

Taufik mengkhawatirkan hal seperti ini akan terus berulang setiap tahun.

"Jadi stok banyak itu percuma selama tata kelola perdagangannya tidak mencerminkan aspek kedailan," tegasnya.

Seperti diketahui data stok jagung dari Kementerian Pertanian sejumlah 2,3 juta. Menurut Direktur Serelia Ditjen Tanaman Pangan Moh. Ismail Wahab, Kementan melakukan update data stok jagung secara reguler setiap minggunya. Bahkan ada dua unit kerja yang secara aktif melakukan, yaitu Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Data dan Informasi Pertanian.

“Badan Ketahanan Pangan melakukan survei periodik stok jagung di pengepul, gudang GPMT, dan pasar. Sedangkan Pusdatin kami secara langsung melalui mantri tani dan harmonisasi data BPS. Datanya sama,” pungkasnya. SY/HMSK