Pengelolaan Keuangan Usahatani Tepat, Petani Untung

udin abay | Sabtu, 25 September 2021 , 20:22:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian terus mendorong petani untuk maju, mandiri dan modern. Dukungan terus digulirkan tidak hanya dalam teknis teknis pertanian, tetapi  juga dalam pengelolaan keuangan usahatani sehingga usaha taninya menguntungkan.  

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo juga menegaskan bahwa kemajuan pertanian, bukan hanya ditentukan budidaya dan produksi, tetapi juga peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian melalui kegiatan pelatihan.  

Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) melalui Integrated Partisipatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) telah menindaklanjuti kebijakan program dari Kementerian Pertanian tersebut melalui berbagai pelatihan untuk menyiapkan agar SDM pertanian memenuhi syarat membantu dan mendorong peningkatan produktivitas yang menjadi target pemerintah. Salah satu unggulan kegiatan ini adalah  Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK).  

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Jombang menyelenggarakan PLEK pada bulan September 2021 ini sebanyak dua angkatan dengan jumlah peserta di angkatan pertama 33 orang dan angkatan kedua 30 orang.  

Peserta Pelatihan terdiri dari ketua kelompok tani atau sepasang suami istri rumah tangga tani yang terlibat langsung dalam program IPDMIP. Peserta memperoleh materi tentang pembiayaan keuangan usahatani, pengelolaan keuangan rumah tangga, serta asuransi usahatani padi. 

Pengelolaan keuangan di awali dari pencatatan usahatani secara teratur terhadap semua pengeluaran dan pendapatan selama satu musim tanam. Dengan demikian petani dapat mengetahui kelayakan usaha taninya.   “Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) bagi Ketua Kelompok Tani merupakan kegiatan peningkatan kapasitas dan pengetahuan bagi kelompok tani tentang pengelolaan keuangan usaha tani, keuangan rumah tangga serta bagaimana mengakses produk dan layanan keuangan pertanian” kata Syafriel selaku Kasi Tanaman Perkebunan, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang.  

“Tiga tahap yang bisa dilakukan petani dalam rangka meng implikasikan hasil pelatihan literasi dan edukasi keuangan. Pertama, merencanakan biaya yang diperlukan untuk kegiatan usahatani pada beberapa komoditas yang berbeda. Kedua, melakukan pencatatan pengeluaran biaya pada setiap tahap kegiatan usahatani. Ketiga yaitu membandingkan angka pada biaya pengeluaran dengan perencanaan,”lanjut Syafriel.  

Seperti yang disampaikan oleh Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, bahwa pengelolaan yang tidak baik, bisa menghambat program. Apalagi jika terjadi penyimpangan. Bukan hanya bisa menghambat, tetapi juga bisa menghancurkan petani, penyuluh, dan semuanya. SY/LA/YNI